Samator Berhasil Balas Dendam Atas Electric PLN

Samator Berhasil Balas Dendam Atas Electric PLN
Ilustrasi bola voli (c) ist
- Tim putra Surabaya Samator berhasil menuntaskan dendamnya atas Jakarta Electric PLN di final Proliga 2015 lalu. Berjumpa Electric di GOR Tri Dharma Gresik, Minggu (28/2) malam, I Putu Randu dan kawan-kawan memenangkan laga dengan skor 3-1 (24-26, 25-14, 25-19, 25-23).


Samator menguasai pertandingan sejak set pertama. Tampil menekan, mereka selalu unggul atas anak-anak Electric PLN. Menjelang akhir laga, Samator sudah unggul 20-16 dan 24-19. Akan tetapi mereka justru berhenti di angka 24. Banyaknya kesalahan anak-anak Samator dimanfaatkan Electric untuk mengejar. Sempat imbang 24-24, Electric akhirnya memenangkan gam pertama dengan 24-26.


Tim asuhan Ibarsyah Djanu bangkit di game kedua. Pada technical time out (TTO) pertama dan kedua, mereka mampu unggul 8-5 dan 16-9. Lepas itu, Samator terus melaju meninggalkan Electric. Setelah leading 19-12, Nur Cahyadi Mahfud dan kawan-kawan menutup game kedua dengan skor 25-14. Skor menjadi imbang 1-1.


Samator akhirnya membalikkan kedudukan menjadi 2-1 pada set kedua. Sempat tertinggal 8-9 di awal babak, Samator membalikkan kedudukan menjadi 16-13 pada TTO kedua. Dengan konsentrasi pemain Electric yang mengendur, Samator mengunci lawannya dengan skor akhir 25-19.


Pertandingan mulai memanas pada set keempat. Kedua tim saling kejar mengejar skor. Samator sempat unggul 8-7 di TTO pertama, justru tertinggal 14-16 pada TTO kedua. Buruknya penampilan Samator dimanfaatkan Electric untuk memperlebar jarak menjadi 20-16. Akan tetapi, Samator akhirnya bangkit dari tekanan. Secara dramatis, mereka berhasil membalikkan kedudukan menjadi 23-22. Set keempat menjadi milik Samator dengan skor 25-23. Samator menang 3-1.


"Set pertama kita sudah mimpin 24-21. Yang menjadi blunder adalah passing. Yang mukul akhirnya kena blok. Terlalu tergesa-gesa ingin membunuh. Itu kesalahan saya. Mestinya menang, tapi blunder. Setelah kami pelajari, di poin-poin terakhir harus ada perubahan komposisi," ucap Ibarsyah, head coach Samator usai pertandingan.


"Saya bersyukur di set kedua dan ketiga kami bisa bangkit. Pada set keempat, saya instruksikan mereka untuk fokus. Jangan pikir poin. Yang paling utama, service jangan gagal dan blok. Akhirnya kita bisa mengejar," imbuh pelatih Timnas Indonesia ini.


Sedangkan menurut Putut Marhaento, pelatih Electric, timnya dalam kondisi kelelahan. "Karena semalam kami main sampai setengah 1 pagi. Jam setengah 3 pagi baru tidur. Jadi sudah habis. Tenaganya terkuras," ujar Putut. Ia juga mengkritik kinerja wasit.


"Wasitnya kurang jeli. Dari dulu lemahnya ada disitu. Akhirnya bikin emosi. Wasitnya perlu ditambah. Mungkin wasit juga kelelahan," tutupnya. [initial]


 (faw/asa)