Perlakuan Keras Tapi Sayang dari Jose Mourinho: Saya Ogah Memuji Tammy Abraham!

Perlakuan Keras Tapi Sayang dari Jose Mourinho: Saya Ogah Memuji Tammy Abraham!
Manajer AS Roma, Jose Mourinho (c) AP Photo

Bola.net - Tammy Abraham menjadi sosok penentu kelolosan AS Roma ke babak final UEFA Conference League. Sayang, Jose Mourinho selaku pelatih menolak memberikan pujian untuknya.

Abraham tampil sejak menit awal ketika Roma menjamu klub Inggris, Leicester City, dalam laga leg kedua semifinal UEFA Conference League hari Jumat (6/5/2022) kemarin. Ia kemudian mencetak gol pada menit ke-11.

Kendati bermain di markas sendiri, Roma lebih banyak menerima tekanan dari sang tamu. Gol yang dicetak Tammy Abraham membuat Giallorossi unggul secara agregat 2-1, jadi tidak heran kalau Leicester bermain gila-gilaan.

Roma hanya mencatatkan 36 persen penguasaan bola, tetapi mampu melepaskan 11 tembakan sepanjang pertandingan. Skor 1-0 bertahan sampai peluit panjang dibunyikan dan membuat Roma berhak melaju ke babak final.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Enggan Memberi Pujian

Abraham kembali menjadi sosok penting buat Roma. Musim ini, ia sudah menghasilkan 25 gol dari 49 penampilan di semua kompetisi. Sungguh, penyerang asal Inggris itu pantas menerima banjir pujian.

Namun Mourinho menolak memberikan kata-kata manis buat sang penyerang. Ia merasa Abraham masih bisa berkembang lebih baik lagi, dan meyakini kalau pujian hanya akan membuat progresnya jalan di tempat.

"Tammy tahu, saya menolak memberikan pujian kepadanya. Sebab dia bisa bermain dengan lebih baik lagi dan dia tahu itu! Dia adalah pemain yang hebat dengan potensi untuk jadi lebih hebat," katanya, dikutip Metro.co.uk.

"Saya menolak memberikan pujian untuknya! Dia harus bekerja sekeras ini dalam setiap pertandingan, tidak hanya saat kami menghadapi Lazio atau berjuang demi partai final Eropa."

2 dari 2 halaman

Aroma Kesempatan

Gol yang dicetak Abraham berasal dari sundulan. Meskipun memiliki tubuh setinggi hampir dua meter, pemain berumur 24 tahun itu merasa bahwa dirinya tidak begitu baik dalam melakukan duel udara.

"Tugas saya adalah aktif di sekitaran kotak penalti. Saya adalah striker seperti itu. Kapanpun saya mengendus aroma peluang, saya mencobanya. Saya bukan yang terbaik dalam menyundul tapi hari ini cukup bagus," tuturnya.

"Ini sedikit mengejutkan, tapi tidak peduli siapa yang menjaga saya. Jika saya mengendus kesempatan, saya harus mengejarnya," pungkas sang penyerang.

Dengan penampilan yang apik dan konsisten, Abraham punya peluang besar untuk tampil dalam laga final Conference League pada tanggal 26 Mei 2022 nanti. Duel digelar di Air Albania Stadium dan Roma akan menghadapi perwakilan Belanda, Feyenoord.

(Metro.co.uk)