Loftus-Cheek Tampil Ciamik, Sarri Mengaku Makin Pusing

Loftus-Cheek Tampil Ciamik, Sarri Mengaku Makin Pusing
Maurizio Sarri (c) AP

Bola.net - - Manajer Chelsea, Maurizio Sarri mengakui bahwa dirinya makin dibuat pusing dengan penentuan starting eleven timnya karena banyaknya pemain berkarakteristik sama, terutama di sektor gelandang.

Pemain terakhir yang tampil impresif adalah gelandang serang Ruben Loftus-Cheek. Pemain internasional Inggris itu menjadi pahlawan kemenangan Chelsea atas BATE Borisov dini hari tadi dengan memborong tiga gol alias hat-trick.

Ciamiknya penampilan Loftus-Cheek membuat Sarri berada dalam sorotan karena pria Italia itu jarang memberikan kesempatan bermain kepada pemain 22 tahun tersebut.

1 dari 3 halaman

Masalah Sarri

Sarri pun mengakui bahwa dirinya tak bisa memberikan porsi bermain yang adil bagi semua pemainnya karena keterbatasan kuota di sepak bola.

"Saya memiliki sedikit masalah. Saya harus memasang 11 pemain di starting eleven. Saya mempunyai 28 pemain. Saya tak tahu bagaimana mengatasi masalah ini. Saya bisa minta bermain dengan 15 atau 16 pemain!" ujar Sarri seperti dikutip laman resmi Chelsea.

"Saya memiliki masalah taktikal dengan karakteristik para gelandang kami. Kami harus memecahkan masalah ini. Mereka harus memperbaiki sisi defensif, dan di masa depan mungkin saya bisa memasang Ross Barkley dan Loftus-Cheek di starting eleven secara bersamaan," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Soal Loftus-Cheek

Lebih lanjut, Sarri juga mengakui dirinya disorot perihal sedikitnya kesempatan bermain yang didapat Loftus-Cheek musim ini.

"Saya tahu fans mencintainya, tentu saja, karena ia merupakan lulusan akademi. Itu normal," kata Sarri soal Loftus-Cheek.

"Masalah saya tetap sama. Sangat sulit untuk memecahkan masalah taktikal tanpa peningkatan di sisi defensif dari ketiga gelandang ini. Kami bisa mencoba, tapi mungkin kami membutuhkan latihan dan saya butuh kerja sama dari para pemain," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Video Menarik

Berita video Time Out kapten PSIM, Hendika Arga Permana memutuskan pensiun dini dan Timnas Indonesia U-19 mengulang sejarah.