Leno: Final Liga Europa di Baku Adalah Sebuah Skandal

Leno: Final Liga Europa di Baku Adalah Sebuah Skandal
Bernd Leno (c) AFP

Bola.net - - Kiper Arsenal Bernd Leno keputusan UEFA menyelenggarakan final Liga Europa di Baku, Azerbaijan, sebagai sebuah skandal.

Skuat dan fans Arsenal tentu merasa senang melihat The Gunners lolos ke final Liga Europa. Akan tetapi sayangnya ada satu orang yang tak bisa ikut berbahagia.

Orang itu adalah Henrikh Mkhitaryan. Gelandang serang The Gunners ini memutuskan untuk tidak ikut bermain di laga final tersebut.

Pasalnya Azerbaijan memiliki sejarah konflik berdarah yang panjang dengan negara asalnya, Armenia. Mkhitaryan memutuskan untuk tidak ikut serta setelah berkonsultasi dengan keluarganya.

Pihak Azerbaijan sendiri sebenarnya sudah mencoba meyakinkan Mkhitaryan bahwa ia akan aman-aman saja di Baku. Namun eks pemain Borussia Dortmund ini tetap memutuskan absen di laga kontra Chelsea itu. Apalagi pihak UEFA ternyata tak bisa bisa memberikan jaminan keselamatan kepada dirinya.

1 dari 2 halaman

Dukungan untuk Mkhitaryan


Dukungan untuk Mkhitaryan pun mengalir dari fans Arsenal. Mereka bahkan membuat petisi agar UEFA memindahkan venue sebelum final dihelat pada 29 Mei mendatang.

Sejumlah pemain Arsenal juga sudah mengkritik UEFA. Kini giliran Leno yang mengecam lembaga pimpinan Aleksander Ceferin itu.

"Ini adalah skandal bahwa ia tidak bisa bermain karena itu, ia bekerja keras sepanjang musim dan tidak bisa mencapai final seperti itu karena alasan politik," ketusnya kepada Kicker.

"Saya hanya ikut sedih untuknya [Mkhitaryan]," sambung kiper asal Jerman ini.

2 dari 2 halaman

Jatah Tiket


Selain itu Leno juga menyoroti keputusan UEFA untuk membatasi jumlah tiket bagi fans kedua belah tim. Mereka hanya memberikan 6000 tiket saja bagi fans The Gunners.

Padahal stadion memiliki kapasitas hingga 68 ribu tempat duduk. Maka dari itu banyak seruan untuk memboikot pertandingan tersebut.

Ia memang kesal dengan keputusan pembatasan tiket itu. Namun ia tak menyarankan kedua klub untuk memboikot pertandingan tersebut.

"Klub menginginkan gelar, mereka ingin pergi ke Liga Champions, dan jika Arsenal dan Chelsea menolak, mereka mungkin akan dikeluarkan dari UEFA. Itu tidak mudah," cetusnya.