5 Pelajaran dari Duel Inter Milan vs Getafe: Lukaku Kian Matang

5 Pelajaran dari Duel Inter Milan vs Getafe: Lukaku Kian Matang
Bomber Inter, Romelu Lukaku merayakan gol ke gawang Getafe, Kamis (6/8/2020) (c) Pool via AP Photo

Bola.net - Inter Milan memetik kemenangan krusial atas Getafe pada duel 16 besar Liga Europa 2019/20, Kamis (6/7/2020) dini hari WIB. Dengan skor 2-0, Inter melangkah ke perempat final dengan rasa percaya diri tinggi.

Pertandingan tidak berjalan mudah bagi Inter. Dalam format satu leg, tidak ada istilah tim favorit, Getafe pun sudah bermain sangat baik meski kurang beruntung.

Pada akhirnya gol Romelu Lukaku dan Christian Eriksen jadi penentu kemenangan Inter. Antonio Conte pun puas dengan perjuangan pemain-pemainnya, yang masih berpeluang meraih trofi musim ini.

Selain keberhasilan lolos ke putaran berikutnya, setidaknya ada 5 pelajaran penting lainnya yang bisa dipetik dari pertandingan tersebut.

Apa saja? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!

1 dari 5 halaman

Inter siap main keras

Performa skuad Inter membuat Antonio Conte puas. Sejak awal mereka sudah tahu Getafe bukan lawan mudah yang cenderung tangguh dalam duel-duel fisik.

Untungnya, pemain-pemain Inter siap menyambut duel-duel fisik tersebut, bahkan bertarung tangguh selama 90 menit. Getafe sempat lebih tangguh, tapi Inter berhasil mengontrol pertandingan.

"Kami sudah menduga pertandingan ini bakal keras dan kami tidak takut bermain keras dengan mereka," buka Conte.

"Ini pertanda bagus, yang membuktikan determinasi untuk terus berjuang merebut setiap bola. Hal ini sempat hilang dari kami beberapa kali musim ini."

2 dari 5 halaman

Lukaku kian jadi

Lukaku mencetak satu gol pada laga ini, gol yang membuatnya menorehkan sejumlah catatan istimewa.

Tercatat, dengan tambahan satu gol ini, Lukaku telah membukukan total 30 gol untuk Inter di semua kompetisi musim ini.

Dia memasuki teritori istimewa striker terbaik Inter yang pernah mencetak minimal 30 gol semusim, yakni Diego Milito, Samuel Eto'o, dan Ronaldo Nazario.

Selain itu, Lukaku pun menyamai rekor Alan Shearer di pentas Eropa dengan terus mencetak gol dalam 8 laga beruntun di Liga Europa.

3 dari 5 halaman

Pembelian tepat

Masih berhubungan dengan Lukaku di atas. Gol kedua Inter pada pertandingan ini hadir dari aksi Christian Eriksen di menit ke-83.

Artinya, dua gol kemenangan Nerazzurri datang dari dua pemain baru mereka, Lukaku dan Eriksen. Pembelian Inter musim panas lalu tidak mengecewakan.

Conte tampaknya punya mata jitu dalam memilih pemain. Lukaku langsung tancap gas sejak awal. Eriksen sempat kesulitan, tapi perlahan-lahan menemukan tempatnya dalam tim inti.

4 dari 5 halaman

Getafe buang peluang

Hasil akhir jauh berbeda andai Getafe dibantu sedikit keberuntungan. Tim Spanyol ini tampil sangat baik, bahkan seharusnya unggul terlebih dahulu.

Getafe mendapatkan peluang pertama pada laga ini dan tampil jauh lebih baik pada 15 menit pertama. Sayangnya mereka gagal mencetak gol dan membiarkan Inter bangkit.

Lalu, Jorge Molina gagal mencetak gol dari titik putih di menit ke-76. Seharusnya ini kesempatan Getafe mengubah skor jadi 1-1, yang bisa mengubah situasi sepenuhnya dan mungkin gol kedua Inter tak seharusnya tercipta.

5 dari 5 halaman

Belum maksimal

Inter boleh menang, Conte boleh puas, tapi seharusnya bisa lebih baik lagi. Melawan tim sekelas Getafe, Inter seharusnya tak mengandalkan bantuan keberuntungan untuk menang.

Nerazzurri harus meningkatkan level permainan mereka jika benar-benar memasang target juara. Di perempat final sampai final nanti lawan mereka bakal lebih sulit dari Getafe.

Bagaimanapun, kemenangan ini pun membantu menenangkan gejolak internal klub. Kabarnya Conte terlibat konflik dengan para petinggi, yang masih belum menemukan solusi.

Ingin mendapat informasi jadwal, live streaming, dan highlights Liga Europa? Yuk klik tautan ini!

Sumber: Berbagai sumber