5 Hal Menarik yang Tersisa dari Final Liga Europa: Supremasi Sevilla, Rekor Mourinho Tercoreng!

5 Hal Menarik yang Tersisa dari Final Liga Europa: Supremasi Sevilla, Rekor Mourinho Tercoreng!
Duel antarpemain di laga Sevilla vs AS Roma, final Liga Europa 2022-2023 (c) AP Photo/Denes Erdos

Bola.net - Sevilla tampil tangguh untuk membekuk AS Roma dalam laga alot final Liga Europa 2022-2023, Kamis (1/6/2023). Skor imbang 1-1 selama 120 menit, Sevilla menang 4-1 di babak adu penalti.

Sesuai prediksi, laga di Puskas Arena kali ini berlangsung seru dan seimbang. Jose Mourinho meracik taktik yang tepat untuk Roma, tapi Sevilla pun merespons dengan permainan agresif.

Laga berlangsung sengit selama 120 menit. Roma unggul lebih dahulu lewat gol Paulo Dybala di babak pertama (34'). Sevilla lantas menyamakan kedudukan melalui bunuh diri Gianluca Mancini (55').

Skor 1-1 terkunci selama 90 menit. Tidak ada gol tambahan dalam dua kali 15 menit babak tambahan. Lanjut ke adu penalti, dua penendang Roma gagal, empat eksekutor Sevilla berhasil. Skor 4-1 menutup pertandingan.

Kemenangan ini menjadi bukti supremasi Sevilla di Liga Europa. Jose Mourinho dan AS Roma harus gigit jari. Setidaknya ada lima hal menarik yang tersisa dari laga Sevilla vs AS Roma kali ini. Apa saja?

1 dari 6 halaman

1. Supremasi Sevilla

Kemenangan atas Roma kali ini jadi pembuktian Sevilla yang menyandang status rajanya Liga Europa. Tim asal Spanyol ini memang tidak pernah kalah setiap kali masuk ke final.

Tercatat, Sevilla sudah bermain di tujuh final Liga Europa, tujuh kali pula jadi juara. Rekor apik ini dimulai sejak tahun 2006 lalu.

Menariknya, Sevilla pun berhasil menang saat menghadapi tim-tim tangguh seperti Liverpool, Inter Milan, dan yang terbaru AS Roma.

2 dari 6 halaman

2. Rekor 100% Mourinho terhenti

Bertemmu Sevilla di final Liga Europa kali ini sepertinya jadi kesialantersendiri untuk Jose Mourinho. Rekor apik juru taktik asal Portugal itu akhirnya terhenti.

Tercatat, sebelumnya Mourinho berhasil menuntun timnya ke lima final Eropa, lima-limanya berhasil jadi juara. Dia mengantar juara Porto, Inter Milan, Manchester United, bahkan AS Roma musim lalu.

Nahas, rekor apik Mourinho itu harus terhenti kalil ini. Sevilla jadi lawan yang tidak bisa dikalahkan oleh sentuhan spesial Mourinho di kompetisi Eropa.

3 dari 6 halaman

3. Catatan menarik Montiel

Kemenangan Sevilla kali ini ditentukan oleh Gonzalo Montiel, pemain yang menjadi eksekutor penalti keempat dalam babak adu penalti. Tendangan Montiel berbuah gol, Sevilla pun jadi juara.

Menariknya, dengan gol ini berarti Montiel berhasil mengulangi torehan spesial di Piala Dunia 2022 lalu. Kala itu, bersama Argentina, dia juga menjadi eksekutor penalti penentu kemenangan atas Prancis.

Dua babak adu penalti di dua final penting, dua kali jadi penentu kemenangan. Montiel sepertinya punya kepercayaan diri lebih di babak adu penalti.

4 dari 6 halaman

4. Sialnya Gianluca Mancini

Laga final kali ini sepertinya berjalan tidak mudah untuk bek Roma, Gianluca Mancini. Dia tampil buruk dan membuat sejumlah kesalahan yang berdampak terhadap kekalahan tim.

Mancini membuat gol bunuh diri di babak kedua, membantu Sevilla menyamakan kedudukan. Lalu, dia gagal mencetak gol di babak adu penalti, mental skuad Roma pun merosot.

Dua kegagalan ini bisa berdampak buruk untuk kepercayaan diri Mancini. Bahkan bisa saja dia sejak awal tidak begitu percaya diri bermain di final.

5 dari 6 halaman

5. Spanyol raja Eropa

Kemenangan kali ini tidak hanya jadi catatan istimewa untuk Sevilla, tetapi juga untuk tim-tim Spanyol. Sejarah membuktikan bahwa tim Spanyol selalu jadi ungulan di kompetisi Eropa.

Menurut catatan Opta, tim Spanyol selalu menang dalam 18 final kompetisi Eropa terakhir ketika menghadapi lawan non-Spanyol di partai final. Sevilla menjaga tren tersebut di Liga Europa.

Rekor menarik ini dimulai dari tahun 2002 silam, ketika Real Madrid berhasil mengalahkan Bayer Leverkusen di final Liga Champions.

6 dari 6 halaman

Susunan pemain

SEVILLA (4-2-3-1): Yassine Bounou; Jesus Navas (95' Gonzalo Montiel), Loic Bade, Nemanja Gudelj (120' Marcao), Alex Telles (94' Karim Rekik); Ivan Rakitic, Fernando (120' Joan Jordan); Lucas Ocampos, Oliver Torres (46' Suso), Bryan Gil (46' Erik Lamela); Youssef En-Nesyri.

Pelatih: Jose Luis Mendilibar.

AS ROMA (3-4-2-1): Rui Patricio; Chris Smalling, Gianluca Mancini, Roger Ibanez; Zeki Celik (91' Nicola Zalewski), Bryan Cristante, Nemanja Matic (120' Edoardo Bove), Leonardo Spinazzola (106' Diego Llorente); Paulo Dybala (68' Georginio Wijnaldum), Lorenzo (106' Stephan El Shaarawy)Pellegrini (19; Tammy Abraham (75' Andrea Belotti).

Pelatih: Jose Mourinho.