Timnas Indonesia U-17: Absennya Suporter Tak Mengurangi Semangat Tanding Mereka

Timnas Indonesia U-17: Absennya Suporter Tak Mengurangi Semangat Tanding Mereka
Bima Sakti dan Timnas Indonesia U-17 usai laga versus Umi Emirat Arab U-17, Rabu (5/10/2022) (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Untuk menghormati para korban tragedi Kanjuruhan, PSSI mengumumkan peniadaan suporter dalam Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Namun, itu tak mengurangi semangat tanding Arkhan Kaka dan rekan-rekannya.

Pada laga pertama Grup B di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, 3 Oktober 2022, Timnas Indonesia U-17 mengalahkan Guam 14-0. Laga itu tidak dihadiri penonton.

Penonton juga tidak hadir saat anak-anak asuh Bima Sakti mengalahkan Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 3-2 pada laga kedua mereka, Rabu (05/10/2022).

"Untuk pemain, tidak ada pengaruh. Sebab, ada atau tidaknya penonton, kami tetap semangat bertanding," kata Arkhan Kaka usai menang atas UEA.

1 dari 2 halaman

Banyak Saudara Kita yang Meninggal Dunia

Banyak Saudara Kita yang Meninggal Dunia

Timnas Indonesia U-17 usai laga versus Umi Emirat Arab U-17, Rabu (5/10/2022) (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti mendukung keputusan PSSI yang mendadak menginstruksikan laga Kualifikasi Piala Asia U-17 tanpa penonton.

"Kami sepakat dengan PSSI yang menggelar kualifikasi tanpa penonton sebagai bentuk menghargai dengan kejadian di Kanjuruhan," ujar Bima Sakti.

"Banyak saudara kita yang meninggal dunia. Keluarga yang ditinggalkan pasti sedih," tutur arsitek yang baru saja membawa timnas U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022 itu.

2 dari 2 halaman

Meski Tidak Ada Penonton, Tetap Semangat

Meski Tidak Ada Penonton, Tetap Semangat

Timnas Indonesia U-17 usai laga versus Umi Emirat Arab U-17, Rabu (5/10/2022) (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bima Sakti mengungkapkan bahwa situasinya tidak tepat jika partai Timnas Indonesia U-17 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 tetap berlangsung dengan suporter.

"Jadi, kalau ada penonton, euforia teriak-teriak artinya tidak respek dengan tragedi Kanjuruhan," tutur Bima Sakti.

"Jadi, meski tidak ada penonton, kami tetap semangat karena memang situasinya harus seperti ini," jelas arsitek berusia 46 tahun tersebut.

Disadur dari: Bola.com/Muhammad Adiyaksa/Hendry Wibowo, 6 Oktober 2022