Timnas Indonesia: Teror SUGBK, Lubang di Pertahanan Lawan, Revans atas Drama di Riffa

Timnas Indonesia: Teror SUGBK, Lubang di Pertahanan Lawan, Revans atas Drama di Riffa
Koreografi La grande Indonesia di laga Timnas Indonesia vs Australia, Selasa (10/9/2024) (c) Bola.net/Fitri Apriani

Bola.net - Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam laga krusial di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (25/3/2025) malam WIB. Duel ini menentukan langkah kedua tim dalam perburuan tiket menuju Piala Dunia 2026.

Skuad Garuda wajib bangkit setelah kekalahan telak 1-5 dari Australia. Sementara Bahrain juga terluka usai takluk 0-2 dari Jepang. Dengan sama-sama mengoleksi enam poin, kemenangan menjadi harga mati bagi kedua tim.

Namun, Indonesia punya keuntungan: dukungan penuh dari puluhan ribu suporter. Tiket telah ludes terjual sejak jauh hari dan atmosfer di SUGBK dipastikan menggetarkan nyali lawan.

Eks pesepak bola Indonesia, Syamsir Alam, menyoroti efek tekanan psikologis terhadap Bahrain. "Bahrain sudah terganggu sekali psikologisnya, tahun lalu sudah minta main di tempat netral," ujarnya belum lama ini di kanal YouTube Nusantara TV.

Dia menambahkan, "Kalau tidak salah, melawan Bahrain itu H-5 Lebaran, mungkin agak banyak yang tidak pulang kampung dulu buat nakut-nakutin Bahrain di GBK. Mungkin mereka kalau bisa main pakai AirPods. Luar biasa terornya di GBK kalau lagi full."

1 dari 2 halaman

Lubang di Pertahanan Bahrain, Peluang bagi Garuda

Bahrain datang ke Jakarta dengan skuad pincang. Salah satu bek andalan mereka, Hamad Al Shamsan, mengalami cedera dan tak bisa tampil penuh melawan Jepang.

Al Shamsan turun sebagai starter di laga tersebut, tetapi harus ditarik keluar pada menit ke-82 karena cedera. Dia digantikan oleh Vincent Ani Emmanuel, yang masih minim pengalaman di laga-laga besar.

Selain itu, Bahrain juga kehilangan bek tengah andalan mereka, Amin Benadi, yang terkena akumulasi kartu kuning. Ini menjadi kesempatan emas bagi para penyerang Indonesia untuk mengeksploitasi lini belakang lawan.

Absennya Al Shamsan di sisi kanan pertahanan Bahrain bisa dimanfaatkan oleh Calvin Verdonk atau Dean James yang kerap menusuk dari sektor kiri. Sementara itu, kehilangan Benadi bisa menjadi keuntungan bagi Ole Romey, yang tengah dalam performa terbaiknya.

2 dari 2 halaman

Misi Revans atas Drama di Riffa

Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah misi balas dendam Timnas Indonesia atas hasil kontroversial di Riffa, 10 Oktober 2024.

Saat itu, duel di Bahrain National Stadium berakhir dengan skor 2-2. Timnas Indonesia hampir meraih kemenangan sebelum wasit Ahmed Al-Kaf mengambil keputusan yang menuai kontroversi.

Selain banyaknya keputusan merugikan akibat drama pemain-pemain Bahrain, tambahan waktu yang diberikan wasit juga jadi sorotan. Injury time hanya enam menit, tetapi pertandingan baru berakhir di menit ke-90+9, tepat setelah Bahrain mencetak gol penyama kedudukan.

Kini, kesempatan untuk membalas dendam sudah di depan mata. Di hadapan puluhan ribu suporter di SUGBK, Timnas Indonesia berpeluang mengamankan tiga poin dan melangkah lebih dekat ke Piala Dunia 2026. Garuda tentu tak mau membiarkan memori pahit di Riffa terulang.

Disadur dari: Bola.com/Vincentius Atmaja/Aning Jati, 25 Maret 2025