Timnas Indonesia Hadapi Kelangkaan Pemain di Posisi Kunci

Timnas Indonesia Hadapi Kelangkaan Pemain di Posisi Kunci
Timnas Indonesia (c) Bola.com/Yoppy Renato

Bola.net - Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Joko Susilo, menyebut masalah yang dihadapi sepak bola Indonesia, khususnya oleh tim nasional, saat ini. Menurutnya, ada kelangkaan pemain lokal berkualitas di sejumlah posisi kunci.

"Jadi ada kekurangan jumlah pemain berkualitas yang ada di sejumlah posisi," kata Joko Susilo, pada Bola.net.

"Posisi-posisi ini terhitung posisi kunci di sebuah tim," sambungnya.

Lebih lanjut, Joko membeber posisi-posisi mana yang menurutnya kekurangan pemain. Menurut pelatih berusia 48 tahun tersebut, posisi-posisi yang ia maksud berada dalam satu poros, mulai dari penyerang hingga penjaga gawang.

"Di sektor penyerang, saat ini Indonesia hanya memiliki Dedik Setiawan. Sementara, dulu ada sosok Samsul Arif," papar Joko.

"Kemudian, di sektor gelandang, kami hanya bisa berharap pada Evan Dimas. Sementara, di belakang, kami masih berharap pada Yanto Basna dan Hansamu Yama. Terakhir, untuk posisi kiper, kami masih mengandalkan Andritany Ardhiyasa," sambungnya.

Apa analisis Joko soal penyebab kelangkaan tersebut? Simak di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Diisi Pemain Asing

Menurut Joko, ada beberapa hal yang membuat kelangkaan pemain di sejumlah posisi kunci tersebut. Salah satunya, ujar Direktur Teknik Akademi Arema FC tersebut, adalah penggunaan pemain asing di posisi-posisi kunci tersebut.

"Di kompetisi, banyak klub memainkan pemain asing untuk mengisi posisi-posisi kunci tersebut," kata Joko.

"Tentu ini bukan salah mereka, karena dalam kompetisi tentu mereka berupaya sebaik mungkin untuk bisa menang, termasuk dengan mengandalkan pemain-pemain asing itu," sambungnya.

2 dari 2 halaman

Tak Andalkan Naturalisasi

Tak Andalkan Naturalisasi

Fitri Apriani (c) fitri apriani

Sementara itu, Joko menyebut, masalah ini tak bisa semata diselesaikan dengan naturalisasi pemain. Menurutnya, yang lebih penting, adanya upaya untuk terus menciptakan pemain-pemain lokal dengan kualitas di atas rerata.

"Ini adalah tantangan bagi kita semua," tuturnya.

"Kita harus bisa menciptakan pemain-pemain lokal di posisi sentral tersebut. Tentu saja mereka harus memiliki level Asia atau paling tidak Asia Tenggara," ia menandaskan.