Timnas Indonesia Batal Ikuti Piala AFF U-23, SOS: Evaluasi Prokes Timnas

Timnas Indonesia Batal Ikuti Piala AFF U-23, SOS: Evaluasi Prokes Timnas
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bertemu dengan Timnas Indonesia U-23 sebelum kompetisi SEA Games 2019 (c) Bola.net/Fitri Apriani

Bola.net - Save Our Soccer (SOS) kembali membeber sikap mereka soal batalnya Timnas Indonesia U-23 mengikuti Piala AFF U-23. Lembaga yang concern dengan perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia ini berharap PSSI bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini.

Koordinator SOS, Akmal Marhali, menyebut ke depannya PSSI perlu membenahi protokol kesehatan di tim nasional, terutama dalam agenda pemusatan latihan (TC). Hal ini, menurut Akmal, tak lepas dari persebaran Covid-19 di kubu Skuad Garuda Muda, yang mengakibatkan mereka batal mengikuti agenda AFF U-23.

"Semua ini, menurut saya, adalah akibat kurang disiplinnya PSSI dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Akmal, kepada Bola.net, Jumat (11/02).

"Akibatnya, para pemain tak dipersiapkan secara maksimal di tengah gencarnya penyebaran varian Omicron," sambungnya.

Sebelumnya, Timnas Indonesia dipastikan tak akan mengikuti ajang Piala AFF U-23. PSSI memutuskan untuk membatalkan keikutsertaan mereka pada ajang tersebut.

Keputusan PSSI ini berdasar sejumlah pertimbangan, termasuk permintaan dari tim pelatih Timnas Indonesia. Selain itu, ada tujuh pemain Timnas Indonesia U-23 yang saat ini terpapar dan terinfeksi Covid-19. Ada juga tiga pemain yang juga mengalami cedera. Kondisi ini membuat tak banyak opsi yang dimiliki tim pelatih Timnas Indonesia dalam menyusun komposisi pemain mereka.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Pemain Tidak Masuk Bubble

Menurut Akmal, ada sejumlah prokes yang masih kurang bagus dilaksanakan oleh PSSI. Salah satunya adalah sistem bubble.

"Ada pemain keluar-masuk dalam pemusatan latihan untuk membela timnya. Ini kan mungkin merupakan salah satu penyebab kebocoran sehingga kemudian ada penularan virus di tim nasional," papar Akmal.

"Seharusnya, dengan kondisi seperti ini, para pemain sudah masuk karantina dengan prokes yang sangat ketat. Para pemain ini seharusnya sudah tidak lagi membela klub dan fokus mempersiapkan diri menghadapi Piala AFF U-23," sambung mantan wartawan tersebut.

2 dari 2 halaman

Manajemen Buruk

Lebih lanjut, Akmal menilai bahwa ada manajemen yang buruk antara pengelolaan kompetisi dan timnas. Hal ini, sambung mantan CEO Persiraja Banda Aceh tersebut, yang membuat Timnas Indonesia U-23 tidak sepenuhnya dalam kondisi siap tempur menjelang Piala AFF U-23.

"Mereka tidak bisa menjalankan prokes dengan benar. Akibatnya, banyak pemain kita yang terpapar Omicron dan cedera," kata Akmal.

"Kami prihatin, karena ini membuat kita tak bisa mengirimkan tim ke Piala AFF U-23. Inilah mengapa kami berharap kompetisi dihentikan dulu untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Apalagi, saat ini, kompetisi Liga 1 sudah menjadi klaster," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)