Tiga Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia U-19 dari Timnas Qatar

Tiga Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia U-19 dari Timnas Qatar
Timnas Indonesia U-19 (c) dok. PSSI

Bola.net - Timnas Indonesia U-19 menunjukkan grafik peningkatan selama rangkaian laga uji coba mereka di Kroasia. Setelah menahan imbang Arab Saudi, kali ini skuad besutan Shin Tae-yong tersebut sukses meraih kemenangan pertama mereka.

Kemenangan perdana Timnas Indonesia U-19 ini diraih kala menghadapi Timnas Qatar U-19. Pada pertandingan yang dihelat di Stadion SRC Mladost Cakovec, Kamis (17/9/2020), David Maulana dan kawan-kawan menang dengan skor 2-1.

Dua gol kemenangan Timnas Indonesia U-19 pada laga ini dicetak Brylian Aldama dan M. Supriadi. Sementara, satu gol Qatar dicetak Jassim Al-Mehairi.

Kemenangan ini merupakan kemenangan perdana Timnas Indonesia selama menggelar rangkaian uji coba di Kroasia. Pada dua laga awal mereka di Kroasia, kontra Bulgaria dan Kroasia, Timnas Indonesia U-19 harus menelan kekalahan, masing-masing dengan skor 0-3 dan 1-7. Kemudian pada laga kontra Arab Saudi, mereka bermain imbang 3-3.

Tak hanya kemenangan perdana, dalam pertandingan kontra Timnas Qatar U-19 ini, Timnas Indonesia U-19 juga mendapat sejumlah pelajaran berharga. Apa saja pelajaran yang bisa dipetik Garuda Muda dari pertandingan tersebut? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 4 halaman

Pressing Ketat

View this post on Instagram

A post shared by PSSI (@pssi) on

Pada pertandingan tersebut, Timnas Indonesia tampil dengan determinasi tinggi. Mereka bermain sesuai jati diri mereka, agresif dan dengan pressing ketat.

Pola permainan ini yang tak tampak pada laga kontra Bulgaria dan Kroasia. Waktu itu, mereka lebih banyak menunggu di area pertahanan sendiri dan mengandalkan serangan balik.

Kombinasi antara permainan yang lebih banyak menunggu di pertahanan sendiri dan kesalahan-kesalahan sendiri yang dibuat membuat lini pertahanan Timnas Indonesia U-19 rapuh. Setiap kesalahan yang dibuat begitu dekat dengan kotak penalti.

Dengan bermain lebih menekan, Timnas Indonesia U-19 bisa meminimalisir risiko. Paling tidak, jika mereka membuat kesalahan, hal ini terjadi jauh dari area berbahaya mereka. Ada lebih banyak kesempatan untuk mengoreksi kesalahan tersebut.

Tak hanya mengurangi kesalahan di area sendiri, pressing ketat dari para penggawa Indonesia ini juga berbuah apik. Gol kedua Timnas Indonesia U-19, yang dicetak Supriadi, berawal dari sukses penggawa Indonesia memaksa penggawa Qatar kehilangan bola di area pertahanan sendiri.

2 dari 4 halaman

Mental Rebound

View this post on Instagram

A post shared by PSSI (@pssi) on

Pada pertandingan ini, para penggawa Timnas Indonesia memang masih menunjukkan kesalahan-kesalahan mendasar. Mereka masih kerap salah umpan. Penguasaan bola mereka pun masih belum terlalu bagus.

Namun, pada pertandingan ini, para penggawa Indonesia menunjukkan mental rebound. Begitu kehilangan bola, Witan Sulaeman dan kawan-kawan tak lagi sekadar terperangah, seperti yang terjadi pada laga-laga sebelumnya.

Kali ini, para penggawa Timnas Indonesia U-19 menunjukkan mental rebound yang bagus. Begitu kehilangan penguasaan bola, mereka langsung memberikan tekanan pada lawan. Jika tekanan tersebut tak berhasil, dengan disiplin, mereka kembali ke posisi bertahan. Hal inilah yang membuat pertahanan mereka lebih solid ketimbang pada beberapa laga sebelumnya.

3 dari 4 halaman

Benahi Pertahanan

View this post on Instagram

A post shared by PSSI (@pssi) on

Kendati sudah menunjukkan sejumlah hal positif dari pertandingan ini, masih ada hal yang harus dibenahi oleh para penggawa Timnas Indonesia U-19. Salah satu yang paling mencolok adalah cara mereka bertahan.

Gol semata wayang Qatar menunjukkan adanya miskomunikasi antara dua pemain bertahan Indonesia dalam menghalangi pergerakan Jassim Al-Mehairi di rusuk kanan pertahanan mereka.

Kelemahan ini pun sudah dibaca oleh Shin Tae Yong. Pelatih Timnas Indonesia ini pun mengaku bahwa ada sejumlah kelemahan dalam cara anak asuhnya bertahan.

"Masih ada kekurangan seperti penjagaan terhadap pemain lawan, posisi bagaimana bertahan, dan lain-lain. Ini yang harus kami poles untuk diperbaiki," ujar Shin Tae Yong.

4 dari 4 halaman

Pantang Jemawa

Sementara itu, walau telah menunjukkan grafik peningkatan di aspek permainan dan hasil, para penggawa Indonesia tak boleh jemawa dan berpuas diri. Pasalnya, masih ada tiga lagi pertandingan uji coba yang menanti.

Supriadi dan kawan-kawan kembali akan menghadapi Qatar pada laga yang akan dihelat Minggu (20/9/2020). Setelahnya, mereka akan menghadapi Bosnia pada Jumat (25/9/2020). Terakhir, Timnas Indonesia U-19 bakal menghadapi Dinamo Zagreb pada Senin (28/9/2020).

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)