Ternyata Rumit Sekali! Bos Como 1907 Ungkap Alasan Belum Akan Rekrut Pemain Asal Indonesia

Ternyata Rumit Sekali! Bos Como 1907 Ungkap Alasan Belum Akan Rekrut Pemain Asal Indonesia
Skuad Timnas Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum laga versus Vietnam, Kamis (21/3/2024). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Kesuksesan Como 1907 promosi ke Serie A memberi asa bagi fans sepak bola Indonesia. Lantaran dimiliki orang Indonesia, Hartono Bersaudara, ada harapan agar Como 1907 bisa merekrut pemain Timnas Indonesia.

Como 1907 meraih tiket promosi ke Serie A usai menjadi runner-up Serie B musim 2023/2024. Pada klasemen akhir, Como 1907 terpaut tiga poin saja dari Parma yang menjadi juara.

Beberapa pekan terakhir, muncul keinginan agar Como 1907 bisa merekrut pemain asal Indonesia. Dengan begitu, sang pemain punya pengalaman bermain di top level dan mencicipi persaingan di Serie A.

Namun, keinginan itu sulit untuk terwujud. Perwakilan pemilik Como 1907, Mirwan Suwarso, mengungkap beberapa kendala untuk bisa membawa Rizky Ridho dan kolega ke Serie A. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 4 halaman

Terkendala Aturan Pemain Non-EU

Terkendala Aturan Pemain Non-EU

Para pemain Como 1907 ketika berlaga di Serie B musim 2023/2024 (c) Official X Como/@Como_1907

Alasan pertama, kata Mirwan Suwarso, Como 1907 sulit merekrut pemain Indonesia kerena aturan pemain non-Uni Eropa yang berlaku di Italia. Setiap klub hanya dapat mengontrak dua pemain dengan paspor negara di luar Uni Eropa.

"Kuota itu diberikan untuk seluruh klub. Jadi, kalau saya mengambil pemain junior usia 17 tahun, dan saya yakin pemain Indonesia bisa bersaing pada level itu, tim senior akan dipotong satu kuota," kata Mirwan pada wawancara dengan KLY Sport.

"Sementara, kita masih harus mengutamakan tim senior kita ini bisa bertahan (di Serie A dulu)," tegasnya.

"Kalau misal kita sudah dua atau tiga tahun bisa bertahan di Serie A, tidak masalah kita mulai mengisi pemain-pemain untuk dikembangkan di junior," tegasnya.

2 dari 4 halaman

Mentalitas Pemain Indonesia

Mentalitas Pemain Indonesia

Egy Maulana Vikri merayakan gol ke gawang Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (c) Bagaskara Lazuardi

Selain dari segi regulasi, Mirwan juga menyebut faktor mental sebagai alasan mengapa merekrut pemain Indonesia sangat sulit. Menurutnya, tidak semua pemain bisa tinggal di luar negeri.

"Satu hal lagi yang kita tahu banget, kalau Anda mengikuti Garuda Select, pemain Indonesia itu kalau sendiri susah, kecuali yang namanya Bagus Kahfi. Kalau Bagus dilepas di mana saja bisa hidup," katanya.

"Pemain Indonesia kalau seorang diri (di luar negeri) itu susah. Jadi harus ada yang temenin, entah berdua atau bertiga. Sehingga pasti kuota pemain asing kita akan hilang. Itu yang membuat kita menjadi kesulitan," tegasnya.

3 dari 4 halaman

Tetap Lirik Talenta Indonesia

Tetap Lirik Talenta Indonesia

Hokky Caraka merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Chinese Taipe pada laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 (c) Arief Bagus Prasetiyo

Di masa depan, kata Mirwan, Como 1907 tak menutup kemungkinan untuk merekrut pemain dari Indonesia. Bahkan, untuk pemain muda, mungkin ada program khusus menempatkan mereka untuk tinggal bersama keluarga lokal agar cepat beradaptasi dan betah.

"Menempatkan pemain Indonesia di Eropa itu perlu pemikiran yang panjang karena beda budaya, beda habbit, beda pendidikan dasar juga," katanya.

"Dari Garuda Select selama enam tahun, pemain yang punya kekuatan kalau dilepas di luar sendiri cuma Bagus dan mungkin Hokky Caraka. Sudah, dua itu saja dari begitu banyak. Yang lain kan pulang, Brylian Aldama pulang, David Maulana juga pulang. Memang tidak gampang," tegasnya.