Soal Naturalisasi, PSSI Disebut Lebih Suka yang Instan

Soal Naturalisasi, PSSI Disebut Lebih Suka yang Instan
Jay Idzes usai menjalani sumpah dan janji sebagai Warga Negara Indonesia di Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Langkah PSSI untuk melanjutkan program naturalisasi mendapat sorotan dari Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI). Mereka menilai, langkah ini membuktikan bahwa PSSI lebih suka menempuh cara instan untuk membangun tim nasional yang kuat.

"ini menunjukkan PSSI masih memakai cara-cara instan. Naturalisasi menjadi sarana utama mereka," kata Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro, kepada Bola.net.

"Padahal, yang kita butuhkan adalah perbaikan menyeluruh terhadap sistem sepak bola Indonesia, termasuk pembenahan kompetisi dari level usia muda sampai level profesional. Hal-hal ini tidak mereka lakukan," sambungnya.

Menurut Indro, PSSI tak bisa terus-menerus mengandalkan naturalisasi, apa pun istilahnya. Mereka harus bisa membenahi juga kompetisi di semua level.

"Jika ini dilakukan, kita bisa berharap adanya pemain berkualitas dan komposisi pemain yang seimbang," tuturnya.

Sebelumnya, PSSI telah sukses menuntaskan proses naturalisasi Jay Idzes. Pemain berdarah Belanda tersebut telah menjalani pengambilan sumpah pada Kamis (28/12) pagi.

Setelah Idzes, giliran Nathan Tjoe-A-On yang akan menjalani pengambilan sumpah sebagai WNI. Ia dijadwalkan akan disumpah pada Januari 2024 mendatang. Selain itu, PSSI juga segera memproses naturalisasi Thom Haye.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Belum Jalankan Cetak Biru Sepak Bola Indonesia

Belum Jalankan Cetak Biru Sepak Bola Indonesia

Thom Haye tiba di Jakarta, Kamis (28/12/2023). (c) PSSI

Lebih lanjut, Indro menilai bahwa pssi saat ini belum menjalankan cetak biru sepak bola Indonesia, untuk membenahi tata kelola sepak bola Indonesia. Saat ini, menurutnya, PSSI lebih asyik menggunakan cara-cara instan.

"Cara-cara ini akan menyulitkan talenta-talenta muda Indonesia bersaing demi mendapat tempat di tim nasional," kata Indro.

"Kalau memang cetak biru ini tak dijalankan, tentu sepak bola Indonesia tak berjalan baik," ia menambahkan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)