Shin Tae-yong Jadi Bintang Iklan Ramen, Thomas Doll: Bukan Seperti Pelatih Timnas Indonesia, tapi Badut

Shin Tae-yong Jadi Bintang Iklan Ramen, Thomas Doll: Bukan Seperti Pelatih Timnas Indonesia, tapi Badut
Shin Tae-yong saat mendampingi skuad Indonesia di laga lawan Thailand di laga lanjutan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (29/12/2022) sore. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll menilai arsitek Timnas Indonesia, Shin Tae-yong seperti badut karena menjadi bintang iklan ramyun alias ramen.

"Jujur, saya pikir dia tidak bisa serius. Ketika saya melihat publisitasnya di televisi, ini terlihat seperti badut," ujar Thomas Doll, saat sesi jumpa pers jelang laga Persija kontra Arema FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (11/2/2023).

"Dia bukan seperti pelatih sepak bola. Saya tidak tahu iklan itu, apakah spageti atau makanan lain. Publisitas dan televisi. Sulit dipercaya," katanya menambahkan.

Shin Tae-yong memang menjadi bintang iklan ramyun goreng Korea Nonghsim Bulgogi pada beberapa waktu lalu yang pernah diunggah di akun Instagramnya, @shintaeyong7777.

Selain itu, Shin Tae-yong juga menjadi bintang iklan kopi kemasan yang beberapa kali tayang di televisi nasional.

1 dari 1 halaman

Dinilai Tidak Serius

Kegusaran Thomas Doll kepada juru taktik asal Korea Selatan itu makin menjadi-jadi setelah Shin Tae-yong tidak menghadiri pertemuan virtual antara Persija dengan Timnas Indonesia U-20 pada 7 Februari 2023.

Padahal, Thomas Doll dan Wakil Presiden Persija, Ganesha Putera telah stand by. Shin Tae-yong malah diwakili oleh asistennya, Nova Arianto.

Diskusi secara daring yang digagas oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri itu membahas perihal pemanggilan pemain Persija ke Timnas Indonesia U-20 dan pemusatan latihan (TC) jangka panjang.

"Ini tidak bisa terjadi. Dia pelatih Timnas Indonesia dan dia melakukan seperti ini. Saya tidak pernah melihat seorang pelatih melakukan seperti ini sebelulmnya," tutur Thomas Doll.

"Ini tidak baik untuk pelatih sepak bola. Sebab bagi saya, ini tidak menunjukkan keseriusan. Buat saya, itu lebih seperti badut ketimbang pelatih sepak bola," imbuh pelatih asal Korea Selatan ini.

(Bola.net/Fitri Apriani)