School of Excellence, Progam yang Disiapkan PSSI untuk Hentikan Naturalisasi Pemain

School of Excellence, Progam yang Disiapkan PSSI untuk Hentikan Naturalisasi Pemain
Sandy Walsh (c) Instagram/@sandywalsh

Bola.net - PSSI memastikan tidak akan bergantung pada pemain naturalisasi terus-menerus di masa depan. Bersama Kemenpora, saat ini PSSI tengah menyiapkan program pembinaan pemain yang disebut dengan istilah School of Excellence.

PSSI kini mengajukan naturalisasi untuk dua pemain sepak bola, Sandy Walsh dan Jordi Amat. Keduanya punya keturunan dari Indonesia. Mereka nantinya akan diproyeksikan untuk membela Timnas Indonesia.

Sembari melakukan proses naturalisasi pemain keturunan. PSSI disebut tengah menyiapkan program yang bisa digunakan sebagai cetak biru pembinaan pemain sepak bola muda di Indonesia.

Lantas, apa yang dimaksud dengan School of Excellence dan seperti apa bentuknya? Simak di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Apa itu School of Excellence?

Wacana tentang School of Excellence keluar dari anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani di kanal Youtube Tommy Desky belum lama ini. Program ini belum diluncurkan, tapi kini tengah dalam proses.

"Setiap provinsi harus ada School of Excellence, pemain yang keluar nantinya secara etika dia sudah benar, dari sisi skill juga begitu. Nanti lapangannya sudah standar FIFA. Tapi ini dalam proses," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Merujuk ke Belgia dan Jerman

Merujuk ke Belgia dan Jerman

Jordi Amat ketika membela Rayo Vallecano. (c) AFP/LLUIS GENE

Hasani bahkan menggambarkan kondisi pembinaan akar rumput di Indonesia layaknya hutan. Para pemain sepak bola nasional memang terus ada dari tahun ke tahun. Namun, mereka layaknya tanaman liar di hutan.

"Kelemahan kita adalah di grassroot, kita penelitian Belgia dan Jerman. Di Jerman setelah gagal di Piala Dunia, ada program itu mencetak pemain yang dari level sangat pemula," jelas Hasani.

"Di Indonesia nggak ada, seperti di hutan pemain itu tumbuh sendiri saja. Indonesia seperti itu, tumbuh tapi Jerman memakai teknologi akhirnya menemukan pemain yang benar-benar matang," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Tidak Matikan SSB

Lebih lanjut, Hasani Abdulgani menyatakan program ini nantinya tidak akan mematikan peran Sekolah Sepak Bola (SSB) yang selama ini jadi salah satu tempat membina pemain muda.

Justru nantinya SSB bakal dijadikan rekanan bagi School of Excellence itu. Para pemain dari SSB akan dibina di tempat itu untuk menjadi jauh lebih baik.

"Ini bukan jadi momok SSB tapi jadi partner. Pemain SSB terbaik dari sebuah Provinsi kita ambil kita godok disitu. Mudah-mudahan disetujui pemerintah. Jadi kami tidak hanya pikirkan program naturalisasi," tegas Hasani.

Disadur dari Bola.com: Hery Kurniawan/Wiwig Prayugi, 18 Februari 2022