Road to Final Piala AFF 2020: Timnas Thailand

Road to Final Piala AFF 2020: Timnas Thailand
Chanathip Songkrasin (tengah) merayakan golnya bersama rekan-rekannya di laga Vietnam vs Thailand di leg pertama semifinal Piala AFF 2021 di National Stadium, Singapura, Kamis (23/12/2021) malam WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Sang raja Piala AFF yakni Timnas Thailand akhirnya kembali masuk ke partai final Piala AFF 2020 dan mereka kini berusaha mencari gelarnya yang keenam di ajang tersebut.

Total sudah delapan kali Timnas Thailand menapak ke partai puncak sebelum gelaran AFF 2020 ini. Mereka berhasil menjadi juara dalam lima kesempatan.

Mereka juara pada tahun 1996, 2000, 2002, 2014, dan 2016. Sisanya mereka menjadi runner-up yakni pada tahun 2007, 2008, dan 2012.

Sekarang Thailand masuk final yang ke sembilan di pentas Piala AFF. Mereka akan bersua dengan Timnas Indonesia.

Jelang duel tersebut, mari simak kembali perjalanan Thailand dari awal sampai akhirnya masuk ke final Piala AFF 2020 ini Bolaneters.

1 dari 7 halaman

Vs Timor Leste

Timnas Thailand tergabung di Grup A Piala AFF 2020. Di laga perdananya mereka dipertemukan dengan Timor Leste.

Dengan formasi ofensif 4-3-3, Thailand mendominasi jalannya laga. Namun mereka cuma menang 2-0 saja ata Timor Leste.

“Kami senang dengan tiga poin karena pertandingan pertama selalu sulit dan Timor-Leste membuat segalanya sulit bagi kami," ucap pelatih Thailand, Alexandre Polking, seperti dilansir situs resmi AFF.

“Kami tahu bahwa mereka akan tetap bertahan dan bertahan di blok rendah dan saat babak kedua dimulai dan masih 0-0 maka Anda mulai sedikit cemas tetapi pada akhirnya kami senang kami mendapatkan gol yang kami butuhkan dan ambil tiga poin," serunya.

2 dari 7 halaman

Vs Myanmar

Di pertandingan kedua, Timnas Thailand bersua dengan Myanmar. Sama seperti Timor Leste, mereka juga termasuk tim terlemah di grup Ini.

Thailand masih memakai formasi 4-3-3. Kali ini mereka berhasil menang telak dengan skor 4-0. Dua gol di antaranya dihasilkan Teerasil Dangda.

“Kami sangat senang dengan kinerja tim, kami membuat kemajuan dan mengendalikan permainan, terutama lini tengah, dengan pemain yang kuat dalam menguasai bola dan menciptakan lebih banyak peluang yang jelas,” seru Alexandre Polking.

3 dari 7 halaman

Vs Filipina

Di laga ketiga, Timnas Thailand harus bersua dengan Filipina. Di atas kertas tim Gajah Perang harusnya bisa menang muda atas sang lawan.

Dengan formasi 4-1-2-1-2, Thailand ternyata kesulitan menghadapi Filipina. Mereka akhirnya cuma bisa menang dengan skor 2-1. Lagi-lagi, Teerasil Dangda menjadi aktor kemenangan tersebut.

“Saya tidak tahu seberapa sering saya bisa datang ke sini dan memujinya, ia adalah striker terbaik yang pernah saya latih dan striker terbaik yang pernah saya lihat dan ia membuktikannya lagi," puji Alexandre Polking.

“Ia menciptakan peluang, ia datang dengan penyelesaian kelas dunia lainnya malam ini dan saya berharap ia bisa terus maju dan mencetak lima, enam atau tujuh gol lagi sehingga kami bisa mencapai dan memenangkan final," seru Polking.

4 dari 7 halaman

Vs Singapura

Di laga ini Thailand memakai formasi yang sama seperti saat melawan Filipina. Namun hasilnya lebih baik.

Thailand berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Singapura. Patut dicatat, kemenangan ini diraih meski Alexandre Polking melakukan rotasi masif di tim asuhannya.

“Saya sangat senang atas kemenangan dan strategi yang kami ambil, tetapi arti dari itu adalah nol sekarang," ucap Polking.

“Kami tahu itu berisiko untuk mengubah begitu banyak pemain tetapi mereka telah bekerja sangat keras dalam latihan dan pantas mendapatkan kesempatan mereka dan yakin itu mungkin memberi kami kaki yang sedikit lebih segar di semifinal, tetapi itu tidak berarti apa-apa tentang mengirim pesan atau semacam itu," terangnya.

5 dari 7 halaman

Semifinal Leg 1 Lawan Vietnam

Thailand menjadi juara Grup A. Itu artinya mereka berhadapan dengan Vietnam yang berstatus sebagai runner-up Grup B.

Thailand masih tetap memakai formasi yang sama seperti sebelumnya. Mereka akhirnya berhasil menang dengan skor 2-0 atas Vietnam berkat aksi Chanathip Songkrasin.

Namun laga ini dipenuhi dengan kontroversi. Sebab wasit tak bekerja dengan semestinya. Ia tak memberikan hukuman sepantasnya pada para pemain Thailand saat mereka melakukan pelanggaran.

Namun demikian kemenangan ini tetap disambut dengan senyuman lebar oleh Alexandre Polking. Namun ia tetap berpesan pada anak-anak asuhnya agar tak terbawa suasana.

“Kami memiliki keuntungan kecil dengan dua gol, ini adalah langkah pertama yang penting tetapi itu belum selesai," seru Polking.

“Kami tahu bahwa kami harus menyesuaikan beberapa hal dan tahu kami bisa bermain lebih baik dari ini, tetapi kami tahu itu penting untuk mendapatkan hasil," sambungnya.

6 dari 7 halaman

Semifinal Leg Kedua Lawan Vietnam

Di leg kedua, Thailand memakai formasi 4-3-1-2. Mereka mendominasi penguasaan bola.

Namun hal itu tak menghentikan Vietnam bermain dengan lebih agresif. Mereka memberondong pertahanan Thailand.

Namun Vietnam sama sekali tak bisa mencetak gol. Laga pun berakhir dengan skor 0-0 dan Thailand melenggang ke final Piala AFF 2020. Hasil ini membuat Alexandre Polking bangga dan mengacungkan jempol, khususnya untuk para pemain bertahan.

“Saya sangat bangga dengan upaya yang dilakukan para pemain saat bertahan, terutama di babak kedua, itu adalah penampilan yang luar biasa. Ini menunjukkan semangat tim yang luar biasa dari cara para pemain berjuang satu sama lain, berdiri bersama dan menangani tekanan bola panjang dari Vietnam," ujar Polking.

“Saya tidak pernah berpikir saya akan mengatakan bahwa saya sangat bangga dengan upaya defensif dan tentu saja kami harus lebih baik dengan bola, tetapi itu adalah masterclass dalam bertahan," puji Polking.