Rachmat Irianto Absen, Ini Opsi Jangkar Indonesia U-24 untuk Menghadapi Uzbekistan

Rachmat Irianto Absen, Ini Opsi Jangkar Indonesia U-24 untuk Menghadapi Uzbekistan
Aksi Rachmat Irianto pada laga uji coba FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Curacao di Stadion GBLA, Sabtu (24/9/2022) malam WIB. (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Timnas Indonesia U-24 dipastikan tak akan bisa menurunkan skuad terbaik mereka pada Babak 16 Besar Asian Games 2023. Pada laga yang dihelat di Shangcheng Sports Centre Stadium, Kamis (28/09), mereka akan kehilangan Rachmat Irianto.

Rian, sapaan karib Rachmat Irianto, harus absen akibat akumulasi kartu kuning.

Absennya Rian tentu akan memaksa pelatih Indonesia U-24, Indra Sjafri, memutar otak. Pasalnya, peran pemain Persib Bandung ini di lini tengah Indonesia U-24 sangat krusial. Ia menjadi jembatan antara lini belakang dan tengah Indonesia U-24. Selain itu, ia bisa menjadi pemain yang menjaga fleksibilitas taktik Indonesia U-24.

Namun, Indra Sjafri tak perlu terlalu risau. Tanpa Rian, sejatinya, ada sejumlah pemain yang bisa mengisi posisi jangkar Indonesia U-24.

Siapa saja pemain yang bisa menjadi jangkar Indonesia U-24 pada laga kontra Uzbekistan? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Alfeandra Dewangga

Alfeandra Dewangga menjadi nama pertama yang bisa menggantikan peran Rian pada laga kontra Uzbekistan. Peluangnya bisa jadi yang terbesar di antara dua nama lain.

Dewangga sendiri tak asing menjalankan peran sebagai jangkar di lini tengah. Dalam beberapa kesempatan, pemain PSIS Semarang ini mengisi posisi tersebut.

Selain pengalaman bermain di posisi tersebut, Dewangga memiliki sejumlah modal lain untuk bermain sebagai jangkar ruang mesin Indonesia U-24. Ia memiliki jangkauan umpan yang bagus. Selain itu, ia juga bisa melepas tembakan-tembakan jarak jauh ke benteng pertahanan Uzbekistan.

2 dari 3 halaman

Ananda Raehan

Ananda Raehan menjadi opsi lain untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Rian. Namun, perlu ada penyesuaian strategi bila pemain 19 tahun ini yang dipilih Indra Sjafri.

Berbeda dengan Rian dan Dewangga, Raehan bukanlah pemain belakang yang didorong maju ke posisi gelandang bertahan. Posisi natural pemain PSM Makassar ini memang merupakan gelandang bertahan.

Hal ini tentu berpengaruh terhadap gaya bermain Raehan dibanding Rian maupun Dewangga. Namun, Raehan memiliki daya jelajah yang lebih tinggi ketimbang dua seniornya tersebut. Daya jelajah ini juga bisa menjadi senjatanya dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan.

Kekurangannya, jika Indra Sjafri ingin memainkan formasi tiga bek tengah di tengah pertandingan, ia tak bisa terlalu leluasa seperti saat memainkan Dewangga atau Rian.

3 dari 3 halaman

Syahrian Abimanyu

Opsi lain yang bisa diambil adalah meminta Syahrian Abimanyu bermain di posisi gelandang bertahan. Sementara, posisi natural pemain 24 tahun ini adalah gelandang tengah.

Sama seperti Raehan, Abimanyu memiliki daya jelajah tinggi. Hal ini bisa menjadi senjatanya untuk berpatroli di depan benteng pertahanan Indonesia U-24. Daya jelajah ini juga bisa jadi andalannya dalam membantu membongkar pertahanan Uzbekistan.

Namun, sama seperti Raehan, ada harga yang harus dibayar jika Indra Sjafri memilih memainkan Syahrian Abimanyu untuk mengisi posisi Rian. Fleksibilitas taktiknya tentu juga akan terpengaruh.

(Dendy Gandakusumah/Bola.net)