PSSI Usulkan TC Jangka Panjang untuk Piala Dunia U-20, Menpora Beri Gambaran Pahit

PSSI Usulkan TC Jangka Panjang untuk Piala Dunia U-20, Menpora Beri Gambaran Pahit
Menpora Zainudin Amali. (c) Dok. Kemenpora

Bola.net - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan mengusulkan agar digelar pemusatan latihan (TC) jangka panjang untuk tim nasional yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2023. Usulan itu ia sampaikan saat rapat koordinasi (rakor) tingkat menteri yang berlangsung secara virtual, Senin (28/12/2020).

Rakor tersebut digelar untuk menindaklanjuti penundaan Piala Dunia U-20 2021 hingga 2023. Semula, pesta sepak bola level usia terakbar di dunia itu dijadwalkan dihelat pada 20 Mei - 11 Juni tahun depan di Indonesia.

PSSI pun dipersilahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali untuk mengajukan proposal terkait anggaran TC jangka panjang. Tapi, permintaan tersebut belum tentu diterima.

"Kami belum bisa memastikan anggarannya karena masih menunggu perencanaan PSSI terkait pemusatan latihan jangka panjang Piala Dunia U-20 2023. Kami persilakan pemusatan latihan jangka panjang. Tentu, PSSI harus menyerahkan proposal ke Kemenpora untuk kami review, apakah anggarannya sesuai atau tidak," ujar Menpora.

"Setiap cabang olahraga (cabor) yang meminta difasilitasi oleh Kemenpora, proposalnya harus kami review. Seperti apa skemanya, nanti ditanyakan kepada PSSI. Bagaimana pola pemusatan latihan jangka panjang, kompetisi untuk usia muda, dan lain-lain. Kami masih menunggu," katanya menambahkan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Anggaran Rp50,6 Miliar

Sementara itu pada Juli 2020 lalu, Kemenpora telah memberikan anggaran sebesar Rp50,6 miliar kepada PSSI untuk persiapan Timnas Indonesia U-19 menuju Piala Dunia U-20 2021. Namun karena event tersebut ditunda, maka sisanya akan diambil.

"Soal anggaran yang telah kami fasilitasi beberapa bulan lalu dan sudah digunakan, itu berlakunya hingga 31 Desember 2020," tutur Amali.

"Setelah itu, kami lihat penggunaannya seperti apa. Apakah 100 persen digunakan atau tidak. Nanti ada pertanggungjawabannya, karena menyangkut administrasi. Kami berdiskusi terus dan melakukan pendampingan kepada PSSI supaya tidak ada kesalahan terkait administrasi ini," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)