PSSI Sudah Kunci Nama Direktur Teknik Baru Timnas Indonesia, Pekan Depan Sudah Bisa Kerja?

PSSI Sudah Kunci Nama Direktur Teknik Baru Timnas Indonesia, Pekan Depan Sudah Bisa Kerja?
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Ketua umum PSSI, Erick Thohir membeberkan kondisi terbaru terkait calon direktur teknik timnas Indonesia. Ia memastikan bahwa PSSI telah mencapai kesepakatan dengan sosok direktur baru tersebut.

Timnas Indonesia saat ini sedang mencari direktur teknik baru. Pasalnya direktur teknik yang lama, Indra Sjafri diangkat menjadi pelatih timnas Indonesia U-21.

PSSI sempat mengutarakan bahwa mereka sudah menjalin komunikasi dengan calon-calon direktur olahraga yang baru. PSSI sempat mengisyaratkan bahwa direktur teknik timnas Indonesia yang baru itu akan berasal dari Jerman.

Ketika dimintai informasi terbaru mengenai direktur teknik tersebut, begini jawaban Erick Thohir. "Alhamdulilah sudah tercapai kesepakatan [dengan kandidat direktur teknik], namun masih belum tanda tangan [kontrak]," ujar Erick Thohir dalam konferensi persnya beberapa saat yang lalu.

Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Dikenalkan Pekan Depan

Erick Thohir menyebut bahwa saat ini pihaknya masih menjalanin proses negosiasi dengan kandidat tersebut, di mana proses ini disebut sudah mencapai tahap akhir.

Namun ia meyakini pekan depan direktur teknik baru itu sudah bisa diperkenalkan ke publik.

"Saat ini masih proses negosiasi. Jika kalau 1-2 hari ke depan atau awal pekan depan mungkin sudah bisa [diperkenalkan]," sambung Erick.

2 dari 2 halaman

Kontrak Empat Bulan

Menteri BUMN itu juga mengonfirmasi bahwa Dirtek baru PSSI ini tidak langsung dikontrak lama. Ia diberi kontrak percobaan selama empat bulan ke depan.

"Tugas utamanya [Dirtek Baru] ini adalah mendampingi tim nasional untuk empat bulan ke depan. Kesepakatannya baru empat bulan, karena kita sama-sama ingin saling mencoba dulu," ujar Erick.

"Direktur teknik ini kerjanya kedepannya tidak hanya sinkronisasi program, tetapi yang terpenting menciptakan kultur bola Indonesia seperti apa. Karena jika kita lihat 20 negara top di sepak bola punya pola permainan sendiri, dan kita harus bisa menemukannya tapi tidak mudah, karena butuh waktu yang lama," ia menandaskan.