PSSI Biayai Sendiri Timnas U-23 di Asian Games 2014

PSSI Biayai Sendiri Timnas U-23 di Asian Games 2014
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi, Kemenpora, Djoko Pekik (c) antara
Bola.net - Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi, Kemenpora, Djoko Pekik, mengungkapkan bahwa cabang olahraga (cabor) sepak bola bukanlah prioritas untuk tampil di Asian Games 2014, Korea Selatan.

Konsekuensi hal tersebut, Djoko memastikan, kalau Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harus mengeluarkan biaya pribadi untuk mendanai training centre (TC)/pemusatan latihan cabor sepak bola yang akan menurunkan tim nasional Indonesia U-23.

"Pada dasarnya, cabor yang akan mengikuti TC untuk Asian Games adalah yang diproyeksikan bakal meraih medali emas. Sementara cabor sepak bola, itu tidak diprioritaskan," kata Djoko Pekik.

"Namun, sepak bola mendapat perlakuan khusus. Sebab, sepak bola merupakan cabang yang diminati oleh masyarakat," lanjutnya.

Akibat tidak diprioritaskan, PSSI pun sudah berkomitmen untuk mendanai Timnas Indonesia U-23. Bahkan, PSSI sudah menyiapkan dana sebesar Rp 10 hingga 15 miliar untuk membiayai TC Timnas Indonesia U-23 di bawah komando pelatih kepala Aji Santoso.

"Soal persiapan untuk TC, merupakan biaya pribadi PSSI. Kalau berbicara mengenai pemberangkatan ke Asian Games itu, berbarengan atas nama kontingen Indonesia. Karena itu, tidak ada yang berangkat sendiri. Sepak bola kami berangkatkan bersamaan dengan cabang lain," jelas Djoko.

Sementara itu, Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda, Sakhyan Asmara dan Staf Ahli Faisal Abdullah menerima Gamal Albinsaid, pemuda Indonesia yang pekan lalu mendapat penghargaan dari Pangeran Charles sebagai pemuda Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards, di kantor Kemenpora, Kamis (6/2) siang.

Penghargaan yang diraih Gamal, diselenggarakan Unilever bekerja sama dengan Universitas Cambridge, London Inggris.

Gamal menjadi satu dari tujuh finalis, dan akhirnya meraih penghargaan dari Pangeran Charles, Jumat (31/1), dalam jamuan makan di Istana Buckhingham, di London dengan karya sosialnya berupa Klinik Asuransi Sampah.

"Kita senang dan bangga atas penghargaan yang diraih Gamal, dan berharap program Gamal berupa Asuransi Sampah ini bisa disinergikan dengan program yang ada di Kemenpora. Gamal akan langsung mendapat penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tanpa melalui seleksi," kata Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Sakhyan Asmara.

Sakhyan juga mendukung langkah Gamal dalam mengembangkan sistem Klinik Asuransi Sampah di bidang lain. Termasuk, pendidikan yang disebut Sekolah Asuransi Sampah. Tujuh finalis lainnya, termasuk dari Meksiko dengan usulan energi terbarukan dari jaringan lampu tenaga surya dan Nigeria dengan pangan ayam murah dengan biji mangga. (esa/dzi)