
Bola.net - Penanggungjawab Tim Nasional Indonesia, Bernhard Limbong, tetap fokus membentuk tim nasional Indonesia meski terus mendapatkan kritikan.
Baginya, siapapun yang mendapatkan kesempatan untuk membela Timnas, apakah itu pemain asal kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) dapat segera bergabung.
"Menjalankan dan mengelola Timnas, adalah hak PSSI dan bukan Komite Gabungan/Joint Committee (JC). Sehingga, PSSI tidak bisa disalahkan atau harus menunggu persetujuan JC ketika berencana memanggil sejumlah pemain," ujar Limbong kepada Bola.net.
Ketua Komisi Disiplin PSSI tersebut kembali mengatakan, Timnas harus segera disiapkan guna menghadapi laga uji coba bertajuk Java Cup 2012.
Nantinya, Timnas U-23 akan melawan klub Everton, dan Timnas Malaysia U-23, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 26-29 Juli 2012.
Setelah pertandingan tersebut, Indonesia turun di Piala AFF 2012 yang berlangsung di Malaysia dan Thailand pada 24 November-22 Desember 2012.
"Jadwal Timnas akan padat. Belum lagi, harus menyiapkan diri untuk mengahadapi Valencia FC, di SUGBK, 4 Agustus 2012. Karena itu, Timnas harus terus berjalan dan tidak bisa menunggu kerja JC yang belum terbukti," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua JC sekaligus Anggota Eksekutif Komite PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Djamal Aziz, menyampaikan rasa keberatannya atas sikap PSSI.
Djamal meminta agar semua pihak, utamanya PSSI, menahan diri dengan tidak membuat kebijakan kepentingan.
Djamal menilai, jika langkah PSSI yang memanggil para pemain ISL dan IPL ke Timnas, telah mengabaikan eksistensi JC.
"Semua kebijakan, tidak boleh lagi diambil sepihak oleh PSSI. Itu menunjukkan, PSSI tidak menganggap keberadaan JC. Jika itu terus dilanjutkan, dapat mencederai apa yang diputuskan dalam pertemuan perdana JC, 12 Juli lalu," ujarnya.
Selain itu, Djamal juga menyoroti soal keanggotaan PSSI, klub dan pengurus provinsi (Pengprov), yang menjadi kewenangan JC. Sehingga, sangat berlawanan bila PSSI melakukan pelantikan caretaker Pengprov di sejumlah daerah.
Padahal, ditegaskan anggota Komisi X DPR RI tersebut, sudah disepakati soal keanggotaan merupakan wewenang JC.
"Kalau begini, masalah keorganisasian akan menjadi topik utama dalam pertemuan kedua JC, 28 Juli mendatang. Kami tidak ingin PSSI terus bermanuver secara sepihak," tandasnya. (bola/esa/lex)
Baginya, siapapun yang mendapatkan kesempatan untuk membela Timnas, apakah itu pemain asal kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) dapat segera bergabung.
"Menjalankan dan mengelola Timnas, adalah hak PSSI dan bukan Komite Gabungan/Joint Committee (JC). Sehingga, PSSI tidak bisa disalahkan atau harus menunggu persetujuan JC ketika berencana memanggil sejumlah pemain," ujar Limbong kepada Bola.net.
Ketua Komisi Disiplin PSSI tersebut kembali mengatakan, Timnas harus segera disiapkan guna menghadapi laga uji coba bertajuk Java Cup 2012.
Nantinya, Timnas U-23 akan melawan klub Everton, dan Timnas Malaysia U-23, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 26-29 Juli 2012.
Setelah pertandingan tersebut, Indonesia turun di Piala AFF 2012 yang berlangsung di Malaysia dan Thailand pada 24 November-22 Desember 2012.
"Jadwal Timnas akan padat. Belum lagi, harus menyiapkan diri untuk mengahadapi Valencia FC, di SUGBK, 4 Agustus 2012. Karena itu, Timnas harus terus berjalan dan tidak bisa menunggu kerja JC yang belum terbukti," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua JC sekaligus Anggota Eksekutif Komite PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Djamal Aziz, menyampaikan rasa keberatannya atas sikap PSSI.
Djamal meminta agar semua pihak, utamanya PSSI, menahan diri dengan tidak membuat kebijakan kepentingan.
Djamal menilai, jika langkah PSSI yang memanggil para pemain ISL dan IPL ke Timnas, telah mengabaikan eksistensi JC.
"Semua kebijakan, tidak boleh lagi diambil sepihak oleh PSSI. Itu menunjukkan, PSSI tidak menganggap keberadaan JC. Jika itu terus dilanjutkan, dapat mencederai apa yang diputuskan dalam pertemuan perdana JC, 12 Juli lalu," ujarnya.
Selain itu, Djamal juga menyoroti soal keanggotaan PSSI, klub dan pengurus provinsi (Pengprov), yang menjadi kewenangan JC. Sehingga, sangat berlawanan bila PSSI melakukan pelantikan caretaker Pengprov di sejumlah daerah.
Padahal, ditegaskan anggota Komisi X DPR RI tersebut, sudah disepakati soal keanggotaan merupakan wewenang JC.
"Kalau begini, masalah keorganisasian akan menjadi topik utama dalam pertemuan kedua JC, 28 Juli mendatang. Kami tidak ingin PSSI terus bermanuver secara sepihak," tandasnya. (bola/esa/lex)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 21 Juli 2012 10:30
-
Bola Indonesia 20 Juli 2012 23:02
-
Bola Indonesia 20 Juli 2012 21:19
-
Tim Nasional 20 Juli 2012 20:00
-
Tim Nasional 18 Juli 2012 21:35
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 20:59
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 20:29
-
Bulu Tangkis 23 Maret 2025 20:16
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:58
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:43
-
Tim Nasional 23 Maret 2025 19:33
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 23 Maret 2025 22:11
-
tim nasional 23 Maret 2025 20:59
-
tim nasional 23 Maret 2025 19:58
-
tim nasional 23 Maret 2025 19:43
-
tim nasional 23 Maret 2025 19:33
-
tim nasional 23 Maret 2025 18:53
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
- Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
- Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia dari HP Kamu!
- Road to Piala Dunia 2026: Regulasi dan Syarat Agar Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...