Plus Minus Timnas Indonesia Racikan Simon McMenemy kala Memukul Myanmar

Plus Minus Timnas Indonesia Racikan Simon McMenemy kala Memukul Myanmar
Timnas Indonesia di bawah asuhan Simon McMenemy. (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Timnas Indonesia memukul Myanmar 2-0 dalam laga uji coba internasional yang digelar di Stadion Mandalathiri, Mandalay, Senin (25/3). Laga resmi pertama Skuat Garuda bersama pelatih baru Simon McMenemy pun berakhir gemilang.

Indonesia membuka keunggulan lewat gol Greg Nwokolo di menit 41. Indonesia kemudian menggandakan keunggulan sekaligus menegaskan kemenangan melalui eksekusi penalti Ilija Spasojevic di menit 85.

Kemenangan atas Myanmar menjadi awal yang sangat baik bagi tim asuhan Simon McMenemy untuk mengarungi 2019, di mana sejumlah laga uji coba internasional yang berpengaruh kepada peringkat FIFA dan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 dan kualifikasi Piala Asia 2023 akan dijalani oleh Tim Garuda sepanjang 2019.

Seperti halnya sebuah laga pertama, pertandingan kontra Myanmar ini pun memperlihatkan plus dan minus Timnas Indonesia di bawah asuhan Simon McMenemy. Seperti dilansir Bola.com, berikut ulasan singkat tentang kelebihan dan kekurangan Tim Garuda dari pertandingan pertama mereka.

Scroll terus ke bawah.

1 dari 2 halaman

Formasi Baru, Permainan Menyerang, Pertahanan Rapat

Bicara soal kelebihan yang diperlihatkan oleh Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy, kemenangan 2-0 bukan satu-satunya hal positif yang dimiliki oleh Tim Garuda. Secara permainan, tim yang menggabungkan pemain-pemain senior dan muda yang terpadu baik di dalam lapangan, memperlihatkan permainan yang bagus.

Bahkan yang menarik adalah para pemain mampu beradaptasi dengan baik jika melihat formasi yang digunakan oleh Simon McMenemy. Pelatih asal Skotlandia itu sejak awal sudah menegaskan bakal menggunakan formasi 4-4-2 diamond dengan alternatif formasi 3-4-3, dan dalam pertandingan ini Simon McMenemy menerapkan formasi 3-4-3.

Hansamu Yama, Manahati Lestusen, dan Yanto Basna berada di lini pertahanan yang dibantu oleh Yustinus Pae dan Ruben Sanadi yang berada di masing-masing sisi sayap lini tengah. Evan Dimas dan Rizky Pellu menjadi gelandang yang berkonsentrasi di lini tengah.

Sementara itu, Greg Nwokolo, Stefano Lilipaly, dan Riko Simanjuntak, menjadi motor serangan yang sangat bagus bagi Tim Merah-Putih. Setelah beberapa kali mendapatkan peluang, Greg Nwokolo sukses mencetak gol pada menit ke-41 melalui kerja sama yang apik bersama Riko Simanjuntak dan Stefano Lilipaly.

Skema terjadinya gol pertama pun memperlihatkan betapa permainan menyerang yang diperlihatkan oleh Tim Garuda sangat baik dengan sejumlah variasi serangan.

Bahkan di babak kedua Novri Setiawan mampu memaksimalkan perannya sebagai sayap kiri dengan baik meski peluang-peluang yang didapatkan tak membuahkan hasil positif.

Di sisi lain, skema pertahanan dengan tiga pemain di satu garis lurus, Yanto Basna, Manahati Lestusen, dan Hansamu Yama, ternyata begitu rapat. Dengan bantuan Yustinus Pae dan Ruben Sanadi yang ikut turun membantu mengawal sisi sayap pertahanan tim, pertahanan Tim Garuda begitu rapat untuk ditembus lawan.

2 dari 2 halaman

Penyelesaian Akhir Belum Optimal

Bicara mengenai kekurangan Timnas Indonesia di pertandingan pertama 2019, tentu tidak banyak yang bisa dibahas. Satu hal yang paling terlihat adalah begitu banyak peluang yang terbuang dalam pertandingan kontra Myanmar tersebut.

Serangan demi serangan sudah dibangun oleh Tim Garuda sejak menit awal pertandingan. Keberadaan Greg Nwokolo, Stefano Lilipaly, dan Riko Simanjuntak di lini depan yang didukung oleh umpan-umpan matang dari Rizky Pellu dan Evan Dimas dari lini tengah membuat tim tuan rumah harus bertahan mati-matian untuk lepas dari tekanan.

Sejumlah peluang emas pun didapatkan oleh Greg, Stefano, dan Riko di babak pertama. Namun, peluang-peluang tersebut harus terbuang sia-sia karena tembakan yang tidak akurat atau pun terlalu lemah hingga membuat kiper Myanmar dengan mudah menghalau.

Berusaha membuat perubahan di babak kedua dengan memasukkan Ilija Spasojevic, Novri Setiawan, dan juga Febri Hariyadi, permainan Tim Garuda memang sedikit berbeda.

Namun, tak semua peluang bisa dioptimalkan menjadi gol. Gol tambahan pun tercipta melalui titik putih dari eksekusi Spasojevic.

Sumber: Bola.com