Persebaya Sambut Baik Kebijakan Pembatasan Pemanggilan Pemain Timnas Indonesia

Persebaya Sambut Baik Kebijakan Pembatasan Pemanggilan Pemain Timnas Indonesia
Latihan Timnas Indonesia (c) PSSI

Bola.net - Persebaya Surabaya hanya mengirim dua pemain dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia yang diproyeksikan untuk Piala AFF 2020. Keduanya adalah Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya.

Berkurangnya pemain yang dipanggil Timnas Indonesia tidak lepas dari kebijakan pembatasan pemanggilan pemain. Itu merupakan kesepakatan antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan klub.

”Itu memang sudah kesepakatan antara PSSI dan klub bahwa maksimal untuk penyisihan Piala AFF ini hanya 2 pemain aja,” kata pelatih Persebaya, Aji Santoso kepada Bola.net.

”Saya sangat yakin kalau seumpamanya diberi kebebasan, Persebaya pasti lebih dari dua pemain itu, pasti,” tegas juru taktik asal Kepanjen, Kabupaten Malang itu.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.

1 dari 2 halaman

Kebijakan Fair

Kebijakan Fair

BRI Liga 1: Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Lebih lanjut, kata Aji, dibatasinya jumlah pemain yang dipanggil Timnas Indonesia merupakan kebijakan yang bagus. Karena kekuatan timnya tidak tereduksi ketika mengarungi kompetisi.

”Menurut saya fair ya, jadi maksimal dua, tidak seperti kemarin bebas, dimana Persebaya paling banyak yang diambil,” jelasnya.

Persebaya sebelumnya mengirim empat pemain untuk Timnas Indonesia ketika tampil pada play off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Thailand. Begitupun pada kualifikasi Piala Asia U-23 2022 di Tajikistan.

”Tentunya kami bangga, pemain Persebaya bisa menjadi pemain nasional. Tapi di sisi lain kami juga kurang sreg kalau kompetisi main dengan pemain yang enggak full team,” tegas Aji.

2 dari 2 halaman

Sinkronisasi Jadwal

Sinkronisasi Jadwal

BRI Liga 1: Pemain Persebaya Surabaya, Ricky Kambuaya (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Sebenarnya, lanjut Aji, pembatasan jumlah pemain yang dipanggil Timnas Indonesia tidak perlu terjadi jika jadwal kompetisi disesuaikan dengan agenda FIFA. Karena itu, dia berharap ada sinkronisasi ke depannya.

”Memang seharusnya PSSI antara agenda pertandingan timnas sama klub itu akan lebih cantik lagi kalau tidak bentrok,” Aji menambahkan.

”Artinya ketika ada kegiatan paling enggak kompetisi memang harus diliburkan, itu yang ideal sih. Tapi situasinya mungkin belum begitu ideal sehingga masih terjadi,” tandas mantan pelatih Timnas U-23 Indonesia itu.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)