Pengamat Minta Publik Beri Shin Tae-yong Waktu Lebih Lama

Pengamat Minta Publik Beri Shin Tae-yong Waktu Lebih Lama
Ekspresi Shin Tae-yong dalam laga Burundi vs Timnas Indonesia, Selasa (28/3/2023) (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Buruknya penampilan dan capaian Timnas Indonesia pada dua laga terakhir mereka tak bisa dijadikan alasan untuk menggoyang posisi Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh pengamat sepak bola, M. Kusnaeni.

Menurut Kusnaeni, terlalu prematur apabila masa depan STY bersama Skuad Garuda ditentukan dari dua laga saja. Menurutnya, publik harus memberi pelatih asal Korea Selatan ini waktu lebih panjang sebelum bisa menilai kualitasnya.

"Saya rasa, terlalu gegabah apabila menilai STY dari dua pertandingan lalu. Beri STY waktu," ucap Kusnaeni, kepada Bola.net.

"Kalau memang mau menilai, tunggu sampai Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini berakhir," sambungnya.

Sebelumnya, muncul sejumlah spekulasi ihwal nasib Shin Tae Yong ketika kontraknya habis pada Juni 2024 mendatang. Spekulasi ini menyusul kurang menggigitnya performa Skuad Garuda -julukan Timnas Indonesia- pada dua pertandingan terakhir mereka, kontra Irak dan Filipina.

Sejatinya, kontrak awal STY sudah berakhir pada akhir tahun 2023 ini. Namun, bulan lalu, kontraknya diperpanjang sampai Juni 2024.

Sejauh ini, pelatih berusia 53 tahun tersebut sudah memimpin tim Indonesia -termasuk di kelompok umur U-20, U-23, dan U-19- dalam 84 pertandingan.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Harus Lebih Banyak Sabar

Menurut pria yang karib disapa Bung Kus ini, publik tidak bisa menilai racikan STY hanya dari laga kontra Irak dan Filipina. Salah satunya, sambung jurnalis senior tersebut, karena dua laga tersebut sama-sama dihelat di kandang lawan.

"Kita belum bermain kandang. Itu harus diingat juga," tutur Kusnaeni.

"Selain itu, untuk menilai penampilan tim nasional itu harus lebih sabar karena tidak bisa seperti klub, yang bisa dilihat dengan cepat. Di timnas, ada jeda yang cukup lama antarpertandingan," ia menambahkan.

2 dari 2 halaman

Tak Ideal

Lebih lanjut, Kusnaeni pun menyebut bahwa hasil buruk Indonesia pada dua laga terakhir mereka bukan sepenuhnya lawan Shin Tae Yong. Pasalnya, pelatih berusia 53 tahun ini tak memiliki cukup waktu menyiapkan timnya untuk bermain dalam kondisi ideal.

"Persiapan mepet. Hanya beberapa hari persiapan lalu terbang ke Basra. Setelahnya langsung ke Filipina. Terlihat di lapangan bahwa kondisi fisik pemain seperti kembali ke zaman dulu, ketika pemain Indonesia hanya mampu bermain konsisten sampai menit 60," papar Kusnaeni.

"Ini juga harus jadi catatan. Memang, ada sejumlah 'kesalahan' yang dibuat STY, tapi kita tetap harus fair dalam melihat bahwa bukan semua merupakan kesalahan pelatih," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)