Pemain ke Timnas Dibatasi, Menpora Kecewa Pada Operator ISC

Pemain ke Timnas Dibatasi, Menpora Kecewa Pada Operator ISC
Imam Nahrawi (c) Fitri Apriani
- Keputusan PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC) untuk membatasi setiap klub melepas pemainnya ke tim nasional Indonesia membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi angkat suara.


Imam mengaku sangat terkejut mendengar adanya pembatasan bagi pelatih timnas Alfred Riedl untuk merekrut pemain dari klub. Langkah PT GTS, dinilainya merupakan sikap yang arogan dan mementingkan kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan nasional.


Sebelumnya PT GTS bersama klub-klub peserta ISC telah sepakat hanya akan melepas dua pemainnya untuk memperkuat timnas pada Piala AFF 2016. Keputusan tersebut diambil agar persiapan timnas bisa berjalan, dan turnamen ISC pun tetap berlangsung.


"Sudah sewajarnya semua pihak mengutamakan kepentingan timnas daripada klub atau kompetisi. Seharusnya klub bangga apabila banyak pemainnya yang masuk timnas," ujar Imam kepada wartawan di Jakarta, Minggu (24/7)


"Setiap pemain tentu bercita-cita membela negaranya dan kompetisi merupakan media bagi pemain untuk uji kebolehan agar bisa masuk timnas. Pembatasan yang dilakukan oleh PT GTS sungguh tidak bisa dinalar, saya sungguh kecewa," tambahnya.


Untuk itu Imam meminta PSSI selaku federasi sepakbola di Indonesia agar bisa bersikap tegas. Sebab, PT GTS tidak bisa bertindak seolah-olah sebagai penguasa sepakbola di negeri ini.


"Berikan kebebasan kepada pelatih untuk memilih pemain terbaik tanpa perlu dibatasi. Kedepankan kepentingan nasional," pungkas pria asal Jawa Timur ini. [initial]


 (fit/asa)