Pelatih Klub Belanda Kritik Skuad Timnas Indonesia yang Penuh Pemain Naturalisasi: Sepak Bola Bukan Sulap!

Pelatih Klub Belanda Kritik Skuad Timnas Indonesia yang Penuh Pemain Naturalisasi: Sepak Bola Bukan Sulap!
Skuad Timnas Indonesia saat berhadapan dengan Timnas Australia (c) AP Photo/Mark Baker

Bola.net - Menumpuknya pemain keturunan yang dinaturalisasi di Timnas Indonesia saat ini mendapat kritikan tajam dari Robert Maaskant, pelatih klub Belanda, Helmund Sport.

Arsitek berusia 56 tahun itu buka-bukaan dalam kanal YouTube Sportienuws edisi khusus siniar bertitel De Maaskantine yang membahas tentang Timnas Belanda hingga Patrick Kluivert yang melatih Timnas Indonesia.

Debut Kluivert sebagai nakhoda Timnas Indonesia berakhir tragis karena dihabisi Australia 1-5 dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Sydney Football Stadium, Sydney, pada Kamis (20/3/2025).

Untuk putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan ini, tim berjulukan Garuda itu berisikan 30 pemain pilihan Kluivert, dengan 16 di antaranya adalah pesepak bola naturalisasi kelahiran atau berdarah Belanda.

Staf kepelatihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia juga diisi oleh sebelas pelatih kelahiran Belanda.

1 dari 4 halaman

Singgung Naturalisasi Pemain Berdarah Belanda

Singgung Naturalisasi Pemain Berdarah Belanda

Selebrasi gol Ole Romeney pada laga Timnas Indonesia lawan Australia (c) AP Photo/Mark Baker

Maaskant turut menyoroti risiko kehilangan paspor Belanda untuk pemain yang mengubah kewarganegaraannya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) demi bisa membela Timnas Indonesia.

"Saya harus bilang, sebenarnya saya berharap ini berjalan baik, karena bagus buat sepak bola Belanda kalau ada tim kepelatihan besar yang berangkat ke Indonesia. Negara itu sudah berkembang pesat, dan pelatih sebelumnya juga melakukan pekerjaan yang oke di sana," ujar Maaskant.

"Sekarang Timnas Indonesia memilih untuk mengimpor pemain, ya, memang begitulah yang terjadi. Tapi kalau benar ada kabar pemain ini bisa kehilangan paspor Belanda mereka, itu bisa jadi masalah besar. Kalau itu terjadi, ya sudah, urusan ini bisa cepat selesai."

"Sebenarnya ini bukan hal baru di sepak bola dunia. Lihat saja Timnas Italia atau Timnas Argentina, banyak pemain yang punya paspor ganda. Namun ya, di bawah pemerintahan sekarang, sudah tegas menolak paspor ganda. Ini pasti berdampak ke beberapa klub juga, karena mereka bisa kena biaya tambahan yang cukup besar," jelas Maaskant.

2 dari 4 halaman

Hype Timnas Indonesia Kebesaran

Hype Timnas Indonesia Kebesaran

Ekspresi Kevin Diks usai gagal mengeksekusi penalti ke gawang Timnas Australia (c) AP Photo/Mark Baker

"Tapi kembali ke soal Timnas Indonesia, menurut saya hype mereka terlalu besar. Jujur saja, kita hampir enggak tahu tentang tim ini, jarang lihat mereka main. Yang kita dengar cuma "oh, si ini ke sana, si itu ke sana' dan akhirnya ada sepuluh pemain naturalisasi dari Belanda di skuad mereka," ucap Maaskant.

Maaskant juga membahas kegagalan penalti bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, ke gawang Australia.

Diks lahir di Apeldoorn, Belanda, pada 6 Oktober 1996, dan pernah bermain untuk Belanda U-19, U-20, dan U-21 sebelum menyeberang ke Timnas Indonesia.

"Kalau soal penalti, ya, penalti bisa saja gagal, itu wajar. Tapi faktanya, Australia yang sudah bertahun-tahun tampil di Piala Dunia ternyata masih terlalu kuat buat Timnas Indonesia," ungkap Maaskant.

3 dari 4 halaman

Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Bagus di Eredivisie, tapi Kurang Kuat di Internasional

Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Bagus di Eredivisie, tapi Kurang Kuat di Internasional

Starting XI Timnas Indonesia saat melawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney Football Stadium, 20 Maret 2025. (c) AP Photo/Mark Baker

Maaskant menilai Timnas Indonesia masih mempunyai kans untuk bermain di Piala Dunia 2026. Namun, ketika berbicara pemain kelahiran Belanda di Garuda lagi, ia yakin Jay Idzes dkk. lebih ingin memperkuat Belanda jika ada kesempatan.

"Masih ada peluang buat Timnas Indonesia lolos lewat jalur lain, karena mereka baru memulai. Tapi mari kita jujur, pemain-pemain ini enggak bakal memilih Indonesia kalau mereka punya kesempatan bermain untuk Belanda," ucap Maaskant.

"Kalau kita bicara kualitas di level Piala Dunia, tanpa mengecilkan mereka, ini semua pemain bagus, pemain Eredivisie yang solid. Tapi di level internasional? Tim ini enggak bisa dibilang kuat. Timnas Indonesia tetaplah tim dengan peringkat yang masih rendah," katanya.

Dari 16 pemain naturalisasi Timnas Indonesia berdarah Belanda, 12 di antaranya sedang bermain atau alumni Eredivisie.

"Itu enggak bisa berubah dalam semalam. Sepak bola bergantung pada kualitas pemain. Kalau mayoritas pemainnya masih rata-rata, ya jangan berharap tiba-tiba bisa bersaing di level atas," kata pelatih yang juga pernah menangani NAC Breda, VVV-Venlo, sampai Go Ahead Eagles itu.

4 dari 4 halaman

Klasemen Grup C

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia (c) AFCKlasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia (c) AFC

Sumber: Sportienuws

Disadur dari: Bola.com (Muhammad Adi Yaksa, Benediktus Gerendo P) 23 Maret 2025