Misi Timnas Indonesia di Ajang HWC 2013

Misi Timnas Indonesia di Ajang HWC 2013
Skuad Timnas Indonesia untuk HWC 2013. Huyogo Simbolon
Bola.net - Pelatih Timnas Indonesia, Bonsu Hasibuan mengatakan, kondisi para pemain saat ini terbilang stabil dan siap untuk bertanding di Homeless World Cup 2013, yang berlangsung di Poznan, Polandia (09-19 Agustus).

Untuk menjaga kondisi agar tetap prima, selama menanti waktu keberangkatan, para pemain Timnas Street Soccer Indonesia masih tetap berlatih, namun dengan porsi yang lebih ringan. “Agar mereka tidak kehilangan sentuhan dengan bola serta kondisi fisiknya tidak melemah,” ujar Bonsu.

Terkait raihan prestasi tim ini nantinya, Khiesta Leonie mengatakan, pihaknya belum menerima komitmen tertulis apapun dari pihak sponsor atau pemerintah dari tingkat pusat hingga kabupaten dan kota. Meski demikian, Khiesta mengaku, biaya transport dan akomodasi yang mencapai Rp200 juta sudah tertutupi seluruhnya oleh bantuan dari sponsor seperti Bank BJB, Pertamina EP, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Corsa.

“Sponsor yang lainnya memberikan dukungan dalam bentuk produk dan doa tentunya. Bagi kami, keberangkatan tim lebih penting,” ujar Khiesta.

Dalam dua turnamen sebelumnya, masing-masing di Paris dan Meksiko, Rumah Cemara yang bertanggungjawab untuk mengirimkan tim sempat kebingungan mencari dana. Untuk ke Paris, Prancis, mereka membutuhkan dana sekitar Rp200 juta sedangkan untuk ke Meksiko membutuhkan dana hingga Rp500juta. Namun pada saat akhir, seluruh kebutuhan tim bisa terpenuhi.

Salah seorang pendiri Rumah Cemara, Ginandjar Koesmayadi akhirnya harus menuntaskan nazarnya berjalan kaki dari Bandung ke Jakarta karena timnya bisa berangkat ke Paris. Pada saat berhasil memberangkatkan tim ke Meksiko, panitia dari Rumah Cemara melaksanakan nazar bermain bola selama 24 jam.

Pada keberangkatan ke Polandia, Rumah Cemara cenderung lebih mudah mendapatkan dukungan. “Mungkin karena kita juga berprestasi. Tapi inti dari keberangkatan dan keikutsertaan tim Indonesia ini bukan prestasi semata, melainkan bagaimana sepakbola bisa mengubah kehidupan seseorang. Nilai ini yang kita kejar,” kata Ginandjar. (hug/rdt)