Mengapa Jangan Menyalahkan Singapura Soal Larangan 4 Pemain Indonesia Bermain di Final Piala AFF?

Mengapa Jangan Menyalahkan Singapura Soal Larangan 4 Pemain Indonesia Bermain di Final Piala AFF?
Piala AFF 2020 bakal digelar 5 Desember 21 hingga 1 Januari 2022. (c) Bola/Adreanus Titus

Bola.net - Indonesia mendapatkan kabar mengejutkan hanya beberapa menit sebelum kick-off leg kedua final Piala AFF 2020 melawan Thailand, Sabtu (1/1/21) malam WIB. Apa itu? Empat pemain Timnas Indonesia mendapatkan larangan bermain dari Pemerintah Singapura.  Mereka ialah Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi Febrianto, dan Rizky Ridho.

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Mungkin peribahasa itu pas untuk menggambarkan siapa saja yang sedang berada di negeri orang, termasuk pemain Timnas Indonesia, untuk mengikuti aturan dari negeri yang bersangkutan. Dan itu juga yang harusnya dilakukan oleh pemain Indonesia yang sedang berada di Singapura untuk mengikuti Piala AFF 2020.

Pemerintah Singapura melalui Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei, memberi tahu keempat pemain tersebut melanggar aturan bubble yang diterapkan.

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menyebut empat pemain itu meninggalkan hotel untuk membeli peralatan mandi. Sumardji mengklaim mereka keluar hotel cuma beberapa menit saja.

"Anak-anak ini keluar untuk beli keperluan, lalu balik lagi, tidak sampai lama, cuma 5-10 menit, tapi kan begitu keluar dari lobi itu, pintu hotel sudah dikatakan melanggar bubble," katanya.

Timnas Indonesia lalu didenda 10 ribu dollar Singapura atau setara Rp100 juta atas pelanggaran itu, plus empat pemain tersebut dilarang tampil di leg kedua. Sanksi larangan tampil itu, menurut PSSI, diberikan menyusul, dan ini membingungkan mereka.

1 dari 1 halaman

Pelajaran Penting

Sumardji melanjutkan, PSSI berupaya melakukan banding, tetapi itu sulit.

"Tadi itu begini, kami pikir akan banding ke pemerintah, jawabannya ternyata tetep tidak boleh. Mereka tetap harus di kamar sampai besok kembali ke Indonesia. Mereka tidak ada di stadion. Tadinya kan kalau boleh kita susulkan, ya sudahlah, seperti itu keputusannya," katanya.

Namun, yang patut dicermati ialah, Singapura merupakan negara yang sangat ketat dan disiplin dalam berbagai hal. Contohnya saja, merokok.

Perokok didenda 200 SGD jika ketahuan merokok di tempat terlarang, atau hingga 1.000 SGD jika terbukti bersalah di pengadilan. Selain itu, Singapura juga melarang mengunyah permen karet dan hukumannya bisa denda atau penjara.

Selain itu, di setiap sudut di kota Singapura juga dipasang CCTV. Jadi, siapa pun yang melanggar, akan sangat mudah ketahuan.

Disadur dari: Bola.com (Wiwig P;1/1/22)