
Bola.net - - Sudah empat final dilalui oleh Indonesia di ajang Piala AFF, dulunya bernama Piala Tiger. Namun, hingga kini belum ada satu pun gelar juara yang mampu digapai oleh skuat Garuda. Kini, Indonesia punya peluang di final kelimanya.
Indonesia masuk ke final pada Piala AFF 2016. Di laga final, Indonesia akan melawan Thailand. Tim asuhan Alfred Riedl ini berada di atas angin karena menang dengan skor 2-1 pada leg pertama pada hari Rabu lalu.
Sabtu (17/12) sore, Indonesia akan menjalani leg kedua di Stadion Rajamangala, markas Thailand. Hanya butuh hasil seri untuk mengantar Indonesia menjadi juara.
Di luar soal teknis, ada beberapa kutukan dan beberapa fakta unik yang rupanya mendukung Indonesia akan menjadi juara di Piala AFF 2016. Apa saja? Simak selengkapnya dalam uraian berikut ini: (bola/asa)
Kutukan Top Skor Teerasil
Teerasil Dangda saat ini memimpin daftar top Piala AFF 2016 dengan koleksi enam gol. Separuh gol lebih banyak dibandingkan dengan Boaz Solossa dan rekan senegaranya, Surawut Masuk.
Namun, catatan Teerasil ini justru menguntungkan Indonesia. Pasalnya, ada sebuah kutukan bahwa saat Teerasil menjadi top skor, maka Thailand akan gagal menjadi juara Piala AFF.
Penyerang 28 tahun sudah dua kali menyandang gelar top skor yakni pada Piala AFF 2008 dan 2012. Pada dua kesempatan ini, Thailand selalu gagal. Sementara saat Dangda absen pada Piala AFF 2014, Thailand justru sukses menjadi juara.
Pemenang Leg Pertama = Juara
Di Piala AFF 2016 ini, ada lagi satu kutukan yang menyebutkan bahwa pemenang pada laga final leg pertama akan menjadi juara. Jika begitu, maka Indonesia akan menjadi juara di Piala AFF 2016 ini.
Sejak tahun 2004, dimana laga final Piala AFF 2014 memakai format home and away, pemenangan pada laga leg pertama akan selalu menjadi juara. Tentu catatan ini menjadi pesan positif bagi Indonesia.
Namun, tentu saja semua hasil akan ditentukan pada jalannya 90 menit pertandingan di Stadion Rajamanggala, Sabtu (17/12/2016) mendatang. Bukan sekedar pada rekor-rekor.
Berikut adalah catatan laga final Piala AFF sejak tahun 2004:
2004 - Singapura
Indonesia 1-3 Singapura
Singapura 2-1 Indonesia
2007 - Singapura
Singapura 2-1 Thailand
Thailand 1-1 Singapura
2008 - Vietnam
Thailand 1-2 Vietnam
Vietnam 1-1 Thailand
2010 - Malaysia
Malaysia 3-0 Indonesia
Indonesia 2-1 Malaysia
2012 - Singapura
Singapura 3-1 Thailand
Thailand 1-0 Singapura
2014 - Thailand
Thailand 2-0 Malaysia
Malaysia 3-2 Thailand
Kalah di Fase Grup Jadi Juara
Pada Piala AFF 2010, Indonesia sukses mengalahkan Malaysia dengan skor 5-1 di babak penyisihan grup yang berlangsung di Gelora Bung Karno. Kala itu, gol Indonesia dicetak oleh Asrarudin Omar [bunuh diri], Cristian Gonzales, M Ridwan, Arif Suyono dan Irfan Bachdim.
Namun, hasil ini berbalik saat kedua negara berjumpa di final. Malaysia justru tampil perkasa dan membuat Indonesia menangis. Menang dengan skor 3-0 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia hanya kalah 2-1 pada laga kedua di kandang Indonesia. Malaysia menjadi juara.
Nah, hal serupa terulang di Piala AFF 2016 ini. Indonesia kalah dengan skor 4-2 di fase grup melawan Thailand. Kemudian, pasukan Alfred Riedl mampu menang 2-1 pada final leg pertama. Tinggal menunggu hasil pertandingan leg kedua pada Sabtu (17/12) esok.
Dan Juaranya Adalah Si Kostum Merah
Selain Piala AFF, ada dua turnamen besar lain yang digelar pada tahun 2016 ini. Dua turnamen tersebut yakni Copa America 2016 dan Euro 2016. Pada dua turnamen yang sudah berlangsung ini, tim pemenang adalah tim yang memakai kostum warna merah.
Chile menjadi juara Copa Amerika dengan kostum warna merah. Begitu juga dengan Portugal yang menjadi juara Euro 2016. Dan, ya benar, kostum warna merah adalah kostum utama tim nasional Indonesia.
Uniknya lagi, Chile dan Portugal di laga final mengalahkan tim yang menggunakan kostum dengan warna biru. Chile mengalahkan Argentina [biru langit kombinasi putih] dan Portugal mengalahkan Prancis yang berkostum biru.
Kira-kira warna kostum tim nasional Thailand apa ya Bolaneters?
Garis Nasib Ronaldo dan Boaz Solossa
Pada tahun 2004, Cristiano Ronaldo yang menyandang status wonderkid harus mengakhiri gelaran Euro 204 dengan tangis. Padahal, kala itu Portugal disebut berada dalam generasi emas dan tampil sebagai tuan rumah.
Hal yang sama juga dialami oleh Boaz Solossa di tahun yang sama. Boaz adalah wonderkid Indonesia yang baru berusia 18 tahun dan tampil memukau di Piala AFF 2004. Namun, pada laga final gagal menjadi juara.
Nasib Ronaldo berubah pada tahun 2016. Ronaldo dan Portugal datang dengan status tim non unggulan. Namun, mereka justru mampu memungkasi Euro 2016 sebagai juara. Ronaldo pun berjaya.
Apa Boaz akan mengukir jejak yang sama dengan Ronaldo?
Ingat, kedua pemain ini juga punya kesamaan lain. Yakni sama-sama memakai kostum nomor punggung tujuh dan menjadi kapten tim.
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 15 Desember 2016 21:46
-
Tim Nasional 15 Desember 2016 19:41
-
Tim Nasional 15 Desember 2016 18:52
-
Tim Nasional 15 Desember 2016 18:48
-
Tim Nasional 15 Desember 2016 18:37
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 21 Maret 2025 16:39
-
tim nasional 21 Maret 2025 16:23
-
tim nasional 21 Maret 2025 15:46
-
tim nasional 21 Maret 2025 15:30
-
tim nasional 21 Maret 2025 15:20
-
tim nasional 21 Maret 2025 14:15
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...