Klub Tak Lepas Pemain, Tim Indonesia U-24 Dinilai Pincang di Asian Games 2023

Klub Tak Lepas Pemain, Tim Indonesia U-24 Dinilai Pincang di Asian Games 2023
Ekspresi pemain Timnas Indonesia U-23, Ramadhan Sananta, setelah mencetak gol ke gawang Chinese Taipei U-23 dalam pertandingan Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (9/9/2023) lalu. (c) Bola.net/Arief Bagus

Bola.net - Save Our Soccer (SOS) menyoroti kekuatan Timnas Indonesia U-24, yang akan memulai langkah mereka di Asian Games, hari ini. Lembaga yang concern dengan perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia tersebut menilai kekuatan tim Indonesia U-24 pada ajang ini pincang.

Koordinator SOS, Akmal Marhali, menyebut bahwa pincangnya kekuatan Indonesia U-24 ini tak lepas dari dilepasnya Ramadan Sananta oleh Persis Solo untuk bergabung dengan tim Indonesia U-24. Keadaan ini diperparah dengan cederanya Beckham Putra Nugraha.

"Tidak dilepasnya Ramadan Sananta dan cederanya Beckham Putra membuat kekuatan timnas menjadi pincang," kata Akmal.

"Praktis hanya ada 20 pemain yang siap tampil di Asian Games. Itupun dengan persiapan seadanya bahkan tanpa ada aklimatisasi yang cukup," sambungnya.

Menurut Akmal, kondisi ini menyulitkan Indra Sjafri dalam meracik komposisi tim Indonesia U-24 pada ajang ini. Hal tersebut, sambung mantan jurnalis olahraga tersebut, juga akan berpengaruh terhadap peluang Indonesia U-24 meraih prestasi bagus di cabang olahraga sepak bola Asian Games 2023.

"Bagaimana mau berprestasi tinggi bila pemain yang diinginkan pelatih tidak dilepas klubnya? Bila seperti ini terus, akhirnya timnas hanya sekadar batu loncatan untuk menaikkan nilai jual pemain. Bukan untuk prestasi yang membanggakan negara," tutur Akmal.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Benahi Mekanisme Pemanggilan

Benahi Mekanisme Pemanggilan

Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Lebih lanjut, Akmal berharap agar polemik soal pemanggilan pemain ke tim nasional tak lagi terjadi ke depannya. Karenanya, menurut mantan CEO Persiraja Banda Aceh ini, PSSI harus membenahi mekanisme pemanggilan pemain dari klub.

"Sekali lagi, PSSI harus membuat formula khusus bagaimana teknis pemanggilan dan perekrutan pemain untuk tampil dalam sebuah event yang harus dipatuhi bersama. Klub yang tidak melepas pemainnya harus diberikan sanksi," kata Akmal.

"Ini semua demi lambang Garuda di dada dan demi Merah Putih agar berkibar tinggi di kancah internasional," ia menambahkan.

(Bola.net/Fitri Apriani)