Ketimbang di Liga 1, Timnas U-19 Diusulkan Menempa Diri di Luar Negeri

Ketimbang di Liga 1, Timnas U-19 Diusulkan Menempa Diri di Luar Negeri
Pemain Timnas Indonesia U-19 menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum melawan Timor Leste pada laga Kualifikasi Piala AFC U-19 2020 di Stadion Madya, Jakarta, Rabu, (6/11/2019). (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Joko Susilo melontarkan idenya terkait persiapan Timnas Indonesia U-19 untuk menyiapkan diri jelang berlaga di ajang Piala Dunia U-20, 2021 mendatang. Pelatih Persik Kediri ini mengusulkan agar skuad Garuda Muda ini bisa berlatih di luar negeri.

"Menurut saya, yang paling tepat adalah tim ini berlatih di luat negeri," ucap Joko, pada Bola.net.

"Saya rasa, mereka bisa mendapat banyak manfaat dengan persiapan seperti ini," sambungnya.

Menurut Joko, dengan berlatih di luar negeri, para penggawa Timnas U-19 bisa mendapat banyak manfaat. Salah satunya, sambung pelatih berusia 49 tahun tersebut, adalah mendapat lawan dengan level di atas mereka.

"Di luar kan mereka bisa mendapat lawan dengan level tinggi. Hal ini akan mengasah mereka," tutur Joko.

"Untuk rencana persiapan ini, saya sepakat dengan Coach Shin Tae-yong," ia menambahkan.

Sebelumnya, muncul sejumlah usulan terkait persiapan Timnas Indonesia U-19 jelang berlaga di Piala Dunia U-20, Mei 2021 mendatang. Salah satunya, skuad besutan Shin Tae-yong ini diplot untuk bermain di lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020, sebagai undangan.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Tak Efektif

Lebih lanjut, Joko sepakat jika Timnas U-19 nantinya bermain di Liga 1 2020 sebagai undangan. Namun, menurut pelatih berlisensi AFC Pro tersebut, hal ini tak akan mudah untuk bisa dilaksanakan.

Joko menilai, ada sejumlah kesulitan yang bakal dihadapi jika Timnas U-19 dimainkan di Liga 1. Salah satunya, menurut Joko, adalah jadwal padat yang bakal mengadang mereka.

"Tentu ada beda antara turnamen dan kompetisi. Persiapan dan pola pikirnya berbeda. Ini akan menjadi kesulitan," ujar Joko.

"Selain itu, akan sangat sulit untuk mengoreksi kekurangan yang ada dalam kompetisi. Bahkan, jika hasilnya tak bagus, hal ini justru akan mengganggu mental pemain," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)