Kalahkan Kamboja, Pemain Timnas Indonesia U-19 Dinilai Miskin Kreativitas

Kalahkan Kamboja, Pemain Timnas Indonesia U-19 Dinilai Miskin Kreativitas
Indra Sjafri memberikan instruksi pada laga lawan Kamboja di Piala AFF U-19 2024 (c) PSSI

Bola.net - Permainan Timnas Indonesia U-19 meraih kemenangan pada laga lanjutan Grup A Piala AFF U-19 2024, kontra Kamboja, mendapat sorotan tajam dari pengamat sepak bola, Ronny Pangemanan. Ropan, sapaan karib Ronny Pangemanan, menyebut penampilan para penggawa Garuda Nusantara -julukan Indonesia U-19- pada laga tersebut kreativitas.

"Minimnya kreativitas pemain-pemain kita ini membuat alur serangan memang kurang bagus, sehingga lebih banyak lewat sayap. Ini terbaca oleh lawan," ucap Ropan, dalam kanal youtube Bung Ropan.

"Tidak ada permainan yang atraktif di antara para pemain, apalagi dari lini tengah untuk bisa mendobrak pertahanan lawan," sambungnya.

Indonesia sendiri meraih kemenangan pada laga kedua mereka di Grup A Piala AFF U-19 2024. Mereka berhasil menang dua gol tanpa balas. Dua gol Garuda Nusantara pada laga ini dicetak Kadek Arel dan M. Iqbal Gwijangge.

Kendati menang, permainan Indonesia U-19 pada laga ini dinilai tak meyakinkan. Arkhan Kaka dan kawan-kawan tampak kesulitan menembus pertahanan rapat Kamboja.

Indonesia baru bisa mencetak gol pada menit 71. Kadek Arel sukses membobol gawang Kamboja melalui sundulan dengan memanfaatkan sepak pojok Kafiatur Rizky.

Kemudian, 15 menit berselang, Indonesia mampu menggandakan keunggulan mereka. Memanfaatkan kemelut di kotak penalti Kamboja, M. Iqbal Gwijangge menyontek bola ke gawang Kamboja.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Harus Dievaluasi

Menurut Ropan, kegagalan pemain tengah dan belakang Indonesia U-19 membongkar pertahanan lawan ini wajib jadi perhatian khusus bagi Garuda Nusantara. Pelatih Indonesia U-19, Indra Sjafri, diminta melakukan evaluasi terhadap permainan timnya ini.

"Kalau bermain seperti ini, sangat sulit bagi kita untuk menghadapi Australia atau Thailand, yang kualitasnya lebih bagus dibandingkan Kamboja. Apalagi, lawan-lawan melihat cara kita bermain yang lebih banyak bola itu ke sayap, sehingga itu bola kemudian lari ke belakang lagi," tutur Ropan.

"Saya lihat, jadi memang tidak ada permainan yang enak untuk dinikmati kalau melihat dari (pertandingan) melawan Kamboja, terutama di babak pertama. Memang kita menguasai permainan ball possession kita sangat baik, tetapi minimnya kreativitas di tengah, agak mengubah cara bermain kita," ia menambahkan.

2 dari 2 halaman

Wajib Tingkatkan Intensitas Serangan

Lebih lanjut, ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Indra Sjafri dalam membenahi performa timnya. Pelatih berusia 61 tahun tersebut diharapkan bisa meningkatkan intensitas permainan anak asuhnya.

"Penting buat kita dan tentunya tantangan khusus bagi Coach Indra untuk bagaimana meningkatkan intensitas serangan kita dan kualitas permainan dari tim asuhannya untuk lebih baik lagi," ucap Ropan.

"Untung di grup ini, kita agak mudah, Filipina, Kamboja, dan Timor Leste. Namun, setelah di semifinal, kita memang tidak tahu siapa lawan kita, tapi memungkinkan kita bisa lawan Australia atau Thailand yang sangat baik," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)