'Ingat, Piala AFF U-19 Hanya Bagian dari Persiapan Menghadapi Piala Dunia U-20 Tahun Depan'

'Ingat, Piala AFF U-19 Hanya Bagian dari Persiapan Menghadapi Piala Dunia U-20 Tahun Depan'
Pemain Timnas Indonesia U-19 usai melawan Myanmar pada laga Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (10/7/2022). (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Timnas Indonesia U-19 gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022. Anak-anak asuh Shin Tae-yong tersingkir setelah hanya finis peringkat tiga di Grup A. Menurut Raja Isa, kegagalan ini sebaiknya dijadikan pelecut untuk tampil lebih baik di Piala Dunia U-20 2023.

Tersingkir setelah hanya kalah head-to-head dari Vietnam dan Thailand memang pahit. Namun, pelatih asal Malaysia yang pernah menukangi PSM Makassar itu mengatakan supaya para pemain segera move on dan fokus ke target yang lebih tinggi.

Terlebih lagi, September nanti, Garuda Nusantara akan berkiprah di kualifikasi Piala Asia U-20 2023. Pada fase ini, Timnas Indonesia tergabung di Grup F bersama Hongkong, Timor Leste dan Vietnam.

"Ingat Piala AFF U-19 hanya bagian dari persiapan menghadapi Piala Dunia U-20 tahun depan. Coach Shin Tae-yong sedang membangun tim dan sejauh ini perkembangannya baik. Contohnya di Touloun Cup, penampilan Indonesia terbilang lumayan," tutur Raja Isa, yang kini menangani Muktijoddha Sangsad KC, klub Liga 1 Bangladesh.

Raja Isa optimistis, bersama pelatih level Piala Dunia seperti Shin Tae-yong, Timnas Indonesia bisa berbuat banyak saat menjadi tuan rumah di Piala Dunia U-20 tahun depan.

Ia pun mengajukan empat langkah yang bisa dicoba agar kemampuan para pemain bisa berkembang lebih baik lagi. Berikut ulasannya.

1 dari 4 halaman

Minimal 10 Kali Uji Coba dengan Tim Level Dunia

Minimal 10 Kali Uji Coba dengan Tim Level Dunia

Pemain Timnas Indonesia U-19 usai melawan Myanmar pada laga Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (10/7/2022) (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Selain mengikuti kualifikasi Piala Asia U-20 2023 nanti, Raja Isa menyarankan Timnas Indonesia U-19 mengagendakan uji coba dengan tim kuat dari Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.

Menurut Raja Isa, uji coba itu sebaiknya di Indonesia. Tujuannya, selain menguji kekuatan tim juga membiasakan pemain tampil di hadapan penonton sendiri.

"Kehadiran puluhan ribu penonton juga mengasah mental pemain. Di Piala Dunia U-20 nanti, Indonesia kan jadi tuan rumah," tutur Raja Isa.

Selain uji coba resmi, PSSI juga bisa menggelar turnamen dengan mengundang tim level dunia ke Indonesia agar atmosfer serta tekanannya berbeda.

"Jangan fokus pada menang kalah, tapi lihat progres kemampuan pemain dan tim. Selain menghadapi minimal 10 tim kuat, sesekali Indonesia menghadapi tim yang levelnya di bawah untuk menyeimbangkan tekanan," papar Raja Isa.

2 dari 4 halaman

Percepat Proses Naturalisasi

Percepat Proses Naturalisasi

Pemain keturunan Max Christoffel mengikuti sesi latihan Timnas Indonesia U-19 jelang Piala AFF U-19 2022 di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (21/6/2022) (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Mengacu pada penampilan timnas U-19 di Toulon Cup dan Piala AFF U-19, Raja Isa berharap PSSI bekerja lebih keras untuk mempercepat proses naturalisasi pemain yang direkomendasi Shin Tae-yong.

Sebabm di mata pelatih yang juga pernah menangani Persipura ini, dengan materi pemain yang ada sekarang, sulit buat Garuda Nusantara mewujudkan target minimal lolos dari penyisihan grup di Piala Dunia U-20 nanti.

"Indonesia butuh minimal empat pemain naturalisasi dengan postur ideal serta pengalaman bermain di Eropa atau Amerika Latin," tegas Raja Isa.

Menurut pelatih berpaspor Malaysia ini, hampir semua pemain terbaik dunia pernah bermain di Piala Dunia U-20. Ia merujuk saat Malaysia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 1997.

Saat itu, pemain seperti Michael Owen (Inggris), Juan Riqulme, Esteban Cambiasso, Pablo Aimar, Walter Samuel (Argentina), David Trezequet, William Gallas, Thierry Henry dan Nicolas Anelka (Perancis) tampil di Malaysia.

3 dari 4 halaman

Butuh Psikolog

Butuh Psikolog

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, menyapa suporter usai pertandingan melawan Myanmar pada laga Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (10/7/2022). (c) Bola.net/

Raja Isa juga berharap manajemen timnas U-19 memakai jasa psikolog, khususnya sepakbola, untuk membantu Shin Tae-yong mengangkat sekaligus menjaga mental pemain Garuda Nusantara.

"Coach Shin Tae-yong memang dikenal sebagai pelatih disiplin tinggi dan detail memperhatikan perkembangan sikap pemain, tapi lebih baik kalau dalam tim ada seorang psikolog," papar Raja Isa.

Timnas Indonesia pernah memiliki psikolog yang berlatarbelakang mantan atlet, yakni Jo Rumeser. Mantan atlet timnas sotfball ini aktif mendampingi timnas pada era 1980-1990-an.

4 dari 4 halaman

Pemahaman Taktik

Pemahaman Taktik

Selebrasi Timnas Indonesia U-19 dalam laga Piala AFF U-19 2022 versus Myanmar U-19 di Stadion Patriot, Minggu (10/7/2022) (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Raja Isa menilai, Shin Tae-yong berhasil membangun karakter tim menjadi militan dan memiliki semangat juang tinggi. Namun, hal ini belum cukup tanpa ditunjang pemahaman taktik dari Shin Tae-yong ke tim asuhannya.

Satu di antaranya adalah transisi serta keputusan saat menyerang dan bertahan.

"Indonesia mengoleksi 17 gol dan hanya kemasukan dua gol dalam lima partai di Piala AFF 2022," kata Raja Isa.

"Tapi Indonesia tak mampu mencetak gol ke gawang Thailand dan Vietnam. Ini masih level ASEAN, bukan Piala Dunia U-20," pungkasnya.

Disadur dari: Bola.com/Hendry Wibowo, 11 Juli 2022