Indra Sjafri Kenang Momen Pencarian Pemain Indonesia U-19 Era Evan Dimas: Blusukan Bawa Hikmah

Indra Sjafri Kenang Momen Pencarian Pemain Indonesia U-19 Era Evan Dimas: Blusukan Bawa Hikmah
Indra Sjafri ketika memberi instruksi ke pemain Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023 (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Indra Sjafri mengungkap momen ketika ia menyusun kerangka Timnas Indonesia U-19 pada 2013 satu dasawarsa lalu. Sosok yang saat ini menjabat sebagai Pelatih Indonesia U-22 tersebut mengaku bahwa ada hikmah yang didapatkan dari proses blusukan.

Menurut Indra, proses blusukannya ke daerah-daerah mencari pemain untuk memperkuat tim nasional kelompok umur yang dipegangnya tak lepas dari kegagalannya pada ajang sebelumnya, membawa Indonesia U-16 menuju Piala Asia U-16. Ia menyebut, ada dua kelemahan yang coba ditutupnya dengan blusukan dari penjuru Nusantara.

Pemain yang disodorkan PSSI untuk menjadi kerangka timnya, menurut Indra, sebagian besar berasal dari wilayah seputar ibu kota. Selain itu, tidak ada parameter kenapa nama-nama pemain tersebut terpilih. Pasalnya, waktu itu tidak ada kompetisi di kelompok usia mereka.

"Saya lihat, tim nasional tapi kok tidak menunjukkan keindonesiaannya. Di situ, saya ubah. Saya minta ke PSSI agar mengizinkan saya membangun tim sendiri dan mencari pemain sendiri," kisah Indra, dalam siniar di kanal Helmy Yahya Bicara.

"Maka, waktu itu, saya mencari pemain ke 34 provinsi selama dua tahun. Dari provinsi ke provinsi. Dari kabupaten ke kabupaten. Dari Atambua sampai Natuna," sambungnya.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Bawa Identitas Indonesia

Indra mengaku sadar bahwa banyak orang yang mencibir soal metodenya atau tempatnya mencari pemain untuk kerangka tim. Namun, menurutnya, waktu itu ia tak sekadar mencari pemain. Ada kampanye lain yang ia usung dengan metode blusukan.

"Kalau dari metode tersebut ada pemain berkualitas, oke," tegas Indra.

"Contoh di Natuna, (ada yang bilang bahwa) seumur Indonesia baru sekali ini orang mencari pemain tim nasional ke Natuna. Untuk mereka, ini bukan masalah terpilih atau tidak. Mereka merasa dilibatkan dalam pemilihan atau seleksi dan merasa benar-benar jadi bagian Indonesia," ia menambahkan.

Menurut Indra, dari metode blusukannya tersebut, ada aspek kebersamaan dan persatuan.

2 dari 2 halaman

Harap Daerah Berdaya

Lebih lanjut, Indra pun berharap agar ke depannya semua daerah terlibat dalam pembentukan kerangka tim nasional. Caranya, sambung pria 60 tahun tersebut, adalah dengan adanya kompetisi yang merata di lebih dari 500 asosiasi kota dan kabupaten PSSI.

"Dengan organisasi yang mapan, kompetisi harus merata di semua Askab dan Asprov di Indonesia," tegasnya.

"Kalau ini bisa digerakkan semua, dahsyat," Indra menambahkan.

(Dendy Gandakusumah/Bola.net)