Catatan Pencapaian Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 setelah Juara 2013

Catatan Pencapaian Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 setelah Juara 2013
Pemain Timnas Indonesia U-19 tampak kecewa usai melawan Myanmar pada laga Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (10/7/2022). (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Timnas Indonesia U-19 gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022. Pasukan Shin Tae-yong tersingkir di penyisihan Grup A. Ini merupakan yang kesekian kalinya sejak terakhir juara pada edisi 2013.

Timnas Indonesia U-19 sejatinya sukses menggilas Myanmar 5-1 pada matchday terakhir. Akan tetapi, hasil seri 1-1 di laga Vietnam vs Thailand harus membuat mereka kandas.

Vietnam dan Thailand lolos sebagai juara dan runner-up Grup A, sedangkan Indonesia finis peringkat tiga. Ketiga tim ini sama-sama finis dengan 11 poin, tapi Indonesia kalah head-to-head.

Kegagalan ini menjadi yang tujuh kali secara beruntun sejak terakhir kali Timnas Indonesia U-19 juara edisi 2013 sebagai tuan rumah di era Evan Dimas dan pelatih Indra Sjafri.

1 dari 2 halaman

Yang Terjadi Setelah Juara 2013

Yang Terjadi Setelah Juara 2013

Selebrasi Timnas Indonesia U-19 saat meraih gelar Piala AFF 2013 (c) aseanfootball.org

Pada 2014, Timnas Indonesia U-19 secara tragis gagal meraih poin di Grup A yang juga berisi Thailand dan Myanmar. Hanya bermain dua laga, mereka kalah kontra dua tim itu dalam ajang yang digelar di Vietnam.

Timnas Indonesia U-19 kemudian malah gagal sebelum bertempur pada edisi 2015 yang dimainkan di Laos. Penyebabnya, PSSI saat itu sedang menerima sanksi pembekuan dari FIFA karena masalah intervensi dari pemerintah.

Upaya untuk kembali berprestasi kemudian muncul pada Piala AFF U-19 2016 di Vietnam. Kali ini, mereka juga tak bisa berbuat banyak karena menduduki peringkat keempat klasemen akhir Grup B. Timnas Indonesia U-19 hanya mengemas enam poin hasil dua menang dan tiga kalah.

Tiga edisi selanjutnya, pada 2017, 2018, dan 2019, melahirkan cerita yang berbeda. Publik selalu mengharap banyak ada trofi kedua Piala AFF. Sayang, yang terjadi justru kembali menelan pil pahit.

Pada 2017 dan 2018, harapan besar muncul karena Indra Sjafri jadi nakhodanya, sosok yang membawa juara pada 2013. Saat itu, banyak pemain berkualitas muncul macam Egy Maulana Vikri, Asnawi Mangkualam, Rachmat Irianto, hingga Witan Sulaeman.

Sayang, dua edisi itu hanya berakhir dengan prestasi menduduki peringkat ketiga. Yang paling terasa menyakitkan adalah pada 2018 dengan status tuan rumah. Mereka disingkirkan Malaysia di semifinal, yang kemudian menjadi juara.

Berikutnya pada 2019, Fakhri Husaini ditunjuk jadi pengganti Indra Sjafri. Harapan besar kembali muncul mengingat Fakhri adalah pelatih yang membawa Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2018.

Kebanyakan para pemainnya adalah jebolan skuad juara pada setahun sebelumnya. Lagi-lagi, Timnas Indonesia U-19 harus puas dengan peringkat ketiga untuk kali ketiga pula secara beruntun.

2 dari 2 halaman

Kali Ini, Tersingkir Akibat Regulasi

Kali Ini, Tersingkir Akibat Regulasi

Pemain Timnas Indonesia U-19 usai melawan Myanmar pada laga Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (10/7/2022) (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Pandemi COVID-19 kemudian membuat Piala AFF U-19 ditiadakan pada 2020 dan 2021. Memasuki 2022, harapan besar muncul. Perpaduan keberadaan pelatih Shin Tae-yong dan status tuan membuat publik yakin trofi juara bisa disabet lagi.

Yang terjadi justru lebih menyakitkan karena gagal lolos ke semifinal akibat regulasi.

Timnas Indonesia U-19 sebenarnya punya catatan statistik yang mentereng soal produktivitas gol di Piala AFF U-19 2022. Hasil kontra Vietnam dan Thailand memang berakhir 0-0, tapi tiga tim lainnya mampu dibantai dengan skor mencolok.

Pertama, mereka berhasil menang 7-0 atas Brunei Darussalam. Berikutnya, kemenangan skor identik 5-1 terjadi saat menundukkan Filipina dan Myanmar. Dari sini saja sudah terlihat performa apik mereka.

Sebanyak 17 gol berhasil dibukukan dan itu menjadikan Timnas Indonesia U-19 sebagai tim paling produktif. Ditambah, hanya kebobolan dua gol membuat selisih gol mereka menjadi 15, angka terbaik di antara kontestan lain.

Sayangnya, seperti sudah disebutkan, penampilan apik dengan melahirkan banyak rupanya tak membawa dampak positif. Sebab, skor 0-0 kontra Vietnam dan Thailand malah jadi penentu nasib Timnas Indonesia U-19.

Disadur dari: Bola.com/Aditya Wany/Yus Mei Sawitri, 11 Juli 2022