
Bola.net - Ribut-ribut di internal PSSI soal pembentukan Badan Tim Nasional (BTN) semakin gaduh terdengar. Para pengurus PSSI, masih saling silang pendapat terkait BTN yang diprakarsai Isran Noor (Ketua BTN), Djohar Arifin Husin (Ketua Umum PSSI), Habil Marati (mantan Manajer Timnas Senior), Tommy Rusian Arief (Direktur Media PSSI) tersebut.
Hal tersebut, bahkan diprediksi memicu terjadi perpecahan. Lantaran, menunjukkan makin terasanya krisis kepemimpinan di PSSI periode 2011-2015, di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin.
Rekrutmen pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco untuk menangani Timnas, mengundang kontroversi karena adanya keterlibatan langsung Djohar Arifin Husin. Ironisnya, BTN sama sekali tidak diketahui Komite Eksekutif (Exco). Alhasil, BTN tidak mendapatkan reaksi positif.
Kontan, hal tersebut menimbulkan kekecewaan dari para pengurus PSSI yang menjadi penggagas BTN. Sedangkan sebagian lainnya, tetap tidak menginginkan adanya perubahan. Sebab, sudah ada Penanggungjawab dan Koordinator yang menangani Timnas.
"Lucunya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) membuat nota internal kepada Komisi Disiplin (Komdis) untuk memeriksa Ketua Umum dan Pengurus PSSI yang terlibat di BTN," terang Tommy.
"Yang menjadi pertanyaan, kenapa Sekjen bisa mengeluarkan nota internal kepada Komdis untuk menghukum Ketua Umum?," sambungnya.
Seharusnya, dilanjutkan Tommy, Komdis dapat melakukan prioritas dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya, tidak mengusut siapa saja yang berada di belakang BTN, melainkan membedah setumpuk persoalan yang melilit PSSI. Di antaranya, soal kompetisi yang tertunda, hingga menyelesaikan utang wasit sebesar Rp 7,7 miliar. (esa/dzi)
Hal tersebut, bahkan diprediksi memicu terjadi perpecahan. Lantaran, menunjukkan makin terasanya krisis kepemimpinan di PSSI periode 2011-2015, di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin.
Rekrutmen pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco untuk menangani Timnas, mengundang kontroversi karena adanya keterlibatan langsung Djohar Arifin Husin. Ironisnya, BTN sama sekali tidak diketahui Komite Eksekutif (Exco). Alhasil, BTN tidak mendapatkan reaksi positif.
Kontan, hal tersebut menimbulkan kekecewaan dari para pengurus PSSI yang menjadi penggagas BTN. Sedangkan sebagian lainnya, tetap tidak menginginkan adanya perubahan. Sebab, sudah ada Penanggungjawab dan Koordinator yang menangani Timnas.
"Lucunya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) membuat nota internal kepada Komisi Disiplin (Komdis) untuk memeriksa Ketua Umum dan Pengurus PSSI yang terlibat di BTN," terang Tommy.
"Yang menjadi pertanyaan, kenapa Sekjen bisa mengeluarkan nota internal kepada Komdis untuk menghukum Ketua Umum?," sambungnya.
Seharusnya, dilanjutkan Tommy, Komdis dapat melakukan prioritas dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya, tidak mengusut siapa saja yang berada di belakang BTN, melainkan membedah setumpuk persoalan yang melilit PSSI. Di antaranya, soal kompetisi yang tertunda, hingga menyelesaikan utang wasit sebesar Rp 7,7 miliar. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 12 Februari 2013 21:15
-
Tim Nasional 11 Februari 2013 22:00
-
Tim Nasional 11 Februari 2013 21:33
-
Tim Nasional 11 Februari 2013 15:42
-
Tim Nasional 9 Februari 2013 16:25
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:45
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 13:32
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 13:14
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 22 Maret 2025 13:14
-
tim nasional 22 Maret 2025 12:45
-
tim nasional 22 Maret 2025 11:55
-
tim nasional 22 Maret 2025 11:46
-
tim nasional 22 Maret 2025 11:35
-
tim nasional 22 Maret 2025 11:21
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...