BTN Berikan Kontrak Percobaan Pada Alfred Riedl

BTN Berikan Kontrak Percobaan Pada Alfred Riedl
Alfred Riedl (c) Fajar Rahman
Bola.net - Alfred Riedl dipastikan menerima tongkat estafet pelatih kepala tim nasional Indonesia senior dari Jacksen Ferreira Tiago. Hal tersebut, bahkan ikut ditegaskan Ketua Badan Tim Nasional (BTN), La Nyalla Mahmud Mattalitti.

La Nyalla mengatakan, jika Riedl akan diperkenalkan pada awal Bulan Desember. Tidak hanya BTN, bahkan anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pun sudah menyetujui Riedl mengisi posisi pelatih kepala di Timnas Indonesia senior.

"Kini, Riedl tengah menyusun program latihan. Setelah itu, dia (Riedl) akan memulai latihan bersama Timnas pada Bulan Januari 2014," terang La Nyalla.

Dilanjutkan La Nyalla, Riedl diberikan kontrak percobaan atau berdurasi singkat. Yakni, sebatas Piala AFF 2014. Meski begitu, Riedl diberikan kebebasan untuk menentukan tim pelatih hingga ofisialnya.

Nantinya, Riedl pun dipercaya tidak kesulitan dalam beradaptasi. Pasalnya, sosok asal Austria tersebut pernah menangani Timnas Indonesia pada tahun 2010 hingga 2011.

"Riedl dibebani target juara Piala AFF. Jika berhasil, kami akan memberikan kontrak baru secara bertahap," sambung La Nyalla.

Sementara itu, Timnas Indonesia senior sudah terlempar dari persaingan Piala Asia 2015. Hal tersebut, seiring kekalahan dari Irak dengan skor 0-2, dalam lanjutan kualifikasi Piala Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (19/11) malam.

"Saya gagal memberikan kemenangan sebagai kado perpisahan bersama Timnas Indonesia senior. Meski begitu, kami sudah memperagakan kerja sama tim dan berusaha sampai akhir. Tapi sayangnya, takdir berkata lain dan kami tidak beruntung," kata Jacksen Ferreira Tiago.

"Sebenarnya, saya sangat ingin pergi dengan memberikan kemenangan. Namun, saya juga harus berterima kasih sudah diberikan kesempatan berada di tengah-tengah Timnas Indonesia. Untuk sementara waktu, saya akan menikmati liburan bersama keluarga di Surabaya," pungkasnya.[initial]

 (esa/dzi)