Blanco Dinilai Tidak Mengetahui Karakteristik Pemain

Blanco Dinilai Tidak Mengetahui Karakteristik Pemain
Luis Manuel Blanco. (c) Fajar Rahman
Bola.net - Keputusan Pelatih Timnas Indonesia, Luis Manuel Blanco untuk untuk memulangkan 14 pemain dari Persipura Jayapura, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC dianggap sebagai sebuah tindakan yang tidak bijak. Hal ini diutarakan oleh mantan Manajer Timnas Andi Darussalam Tabusalla yang menganggap Blanco belum mengenal karakter dari pemain-pemain Indonesia.

"Sebelum memanggil pelatih, manajemen BTN seharusnya lebih dulu memanggil manajer dan pelatih klub untuk berdiskusi tentang pemain-pemain yang akan dipanggil. Di situ, akan banyak informasi mulai dari karakter, kondisi fisik, serta kelebihan dan kekurangan pemain," papar ADS- panggilan karib Andi Darussalam.

Pada latihan Jumat (16/3) pagi, sebanyak 21 pemain Timnas tidak mengikuti sesi latihan secara penuh. Alasan mereka, karena kondisi masih belum fit. Tidak hanya cuma mengikuti sesi latihan yang hanya beberapa saat, ke-21 pemain tersebut memilih untuk kembali ke hotel lebih cepat dibandingkan rekan satu timnya.

Dianggap melakukan tindakan indisipliner, Blanco kemudian langsung memutuskan untuk memulangkan 14 pemain dari 21 pemain tadi. Mereka adalah Syamsidar, Zulham Zamrun, Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Zulkifli Syukur (Mitra Kukar), Ponaryo Astaman, Tantan (Sriwijaya FC), Patrich Wanggai, Ferinando Pahabol, Richardo Salampessy, Emmanuel Wanggai, Boaz Solossa, Ruben Sanadi, dan Ian Louis Kabes (Persipura Jayapura).

Selain itu, ADS juga khawatir jika Blanco menerima masukkan yang salah dari penerjemahnya. Dikhawatirkan tindakan Blanco ini justru akan menjadi penghambat proses rekonsiliasi PSSI yang kini tengah berjalan.

"Seharusnya, Timnas bisa menjadi salah satu alat untuk memuluskan rekonsiliasi sehingga bisa berjalan dengan baik. Ketua BTN Isran Noor seharusnya bisa jadi jembatan dalam proses rekonsiliasi ini," imbuh ADS.

ADS juga mengaku kecewa dengan keputusan BTN yang memberikan kewenangan penuh kepada orang yang secara nyata belum mengetahui karakteristik bangsa Indonesia. Apalagi, ia menyebutkan bahwa pemain-pemain yang dicoret tersebut telah melakukan walk out (WO).

"Saya khawatir akan terjadi interpretasi yang berbeda-beda. Mungkin dari penerjemahnya, Blanco tahu pemain tersebut melakukan WO. Padahal, tidak mungkin mereka WO dan saya rasa alasannya juga wajar, karena baru sampai masih kelelahan setelah menjalani kompetisi yang ketat," tegas mantan Presiden Direktur PT Liga Indonesia tersebut.

ADS menambahkan, mungkin Blanco adalah pelatih pintar. Tetapi, tidak diimbangi dengan kemampuan dalam mengetahui karakteristik pemain.

"Pelatih dan manajemen Timnas, dalam hal ini BTN, seharusnya tahu jika para pemain baru saja menjalani kompetisi ketat bertanding 2X seminggu. Belum lagi, perjalanan ke Jakarta. Sudah seharusnya, ada jeda waktu untuk istirahat. Melihat kondisi ini, saya khawatir kedatangan Blanco yang diharapkan bisa memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia justru akan merusak," tandas ADS. (esa/mac)