Belajar dari Kekalahan, Ini Solusi Pertahanan Timnas Indonesia vs Bahrain

Belajar dari Kekalahan, Ini Solusi Pertahanan Timnas Indonesia vs Bahrain
Bek Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On (kanan), menjalani sesi latihan sebelum duel lawan Australia, Rabu (19/03/2025). (c) AP Photo/Mark Baker

Bola.net - Timnas Indonesia harus mengevaluasi kelemahan setelah kalah 1-5 dari Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertahanan menjadi titik lemah yang butuh perbaikan segera.

Banyak pemain baru bergabung dengan skuad hanya beberapa hari sebelum pertandingan, sehingga koordinasi dan pemahaman antar pemain belum maksimal. Terlebih, kondisi para pemain juga diragukan kebugarannya lantaran mayoritas terbang dari Eropa ke Australia.

"Bukan faktor susunan pemain, atau siapa harus dipasang dengan siapa. Tetapi saya lihat beberapa faktor. Pertama, Timnas Indonesia over confidence," kata Raja Isa kepada Bola.com.

Faktor kelelahan juga jadi penyebab kekalahan menyakitkan dari tuan rumah Australia. "Mungkin secara tidak langsung stamina memengaruhi anak asuh Patrick Kluivert."

Nah, menjamu Bahrain di Jakarta nanti, Patrick Kluivert dan jajaran pelatih punya tugas berat, baik teknis maupun non-teknis. Meningkatkan kepercayaan diri dan memantapkan chemistry antarpemain juga semestinya sudah diwaspadai.

Terkhusus di lini belakang, bagaimana seharusnya Timnas Indonesia merespons kekalahan dari Australia agar bisa mengalahkan Bahrain? Berikut ini ulasannya.

1 dari 4 halaman

Koordinasi di Lini Belakang

Koordinasi di Lini Belakang

Jay Idzes menanduk bola di laga Australia vs Timnas Indonesia di Sydney Football Stadium, Kamis (20/03/2025). (c) AP Photo/Mark Baker

Kekalahan dari Australia menunjukkan bahwa kurangnya koordinasi antar pemain belakang menjadi salah satu penyebab utama kebobolan gol. Pemain belakang sering kali terlambat bereaksi dan tidak antisipatif terhadap serangan lawan.

Meningkatkan latihan koordinasi dan komunikasi antar pemain belakang untuk memperkuat lini pertahanan. "Saya lihat hampir semua kebobolan gol karena kurangnya koordinasi pemain belakang," kata Aji Santoso dinukil dari Tempo.

"Mereka tak melihat ada striker lawan yang lari di belakang dia. Pemain bek kiri kita juga jaraknya terlalu jauh sehingga terlambat menghalau serangan," ujarnya lagi menambahkan.

2 dari 4 halaman

Pertimbangkan Strategi High Defensive Line

Pertimbangkan Strategi High Defensive Line

Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks (c) AP Photo/Mark Baker

Strategi high defensive line yang diterapkan Timnas Indonesia saat melawan Australia terbukti tidak efektif karena sering kali meninggalkan ruang kosong di belakang.

Menggunakan strategi pertahanan yang lebih fleksibel, seperti mid block, untuk mengurangi risiko kebobolan gol dan memberikan ruang bagi pemain untuk bereaksi lebih cepat.

"Keputusan Patrick Kluivert untuk memperkenalkan open play atau attack atau total football, sebenarnya tidak salah, tetapi persiapannya ini terlalu mepet. Seharusnya Kluivert atau Alex Pastoor sudah harus menganalisis ini," kata Raja Isa.

3 dari 4 halaman

Formasi yang Tepat dan Familier

Formasi yang Tepat dan Familier

Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, saat tiba di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (21/03/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Empat bek diterapkan Patrick Kluivert saat menghadapi Australia. Akan tetapi, ada anomali di lini belakang, yakni ketika Calvin Verdonk dimainkan sebagai bek tengah saat bertahan.

Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Jay Idzes adalah tiga pemain yang secara alami bermain sebagai bek tengah. Diks memang bisa berperan sebagai full back kanan dan bahkan gelandang bertahan, namun ketika menempatkan Verdonk sebagai bek tengah, yang berubah menjadi full back kiri saat menyerang, agaknya membuat pola Timnas Indonesia tak benar-benar terlihat.

Menggunakan formasi 3-4-3 atau 5-4-1 saat bertahan bisa memberikan kekuatan tambahan di lini belakang. Yang terpenting adalah, penggunaan formasi yang lebih sesuai dengan kekuatan tim dan lawan, serta fleksibel dalam mengubah strategi sesuai dengan situasi pertandingan.

4 dari 4 halaman

Pemilihan Pemain

Pemilihan Pemain

Rizky Ridho dan Matthew Ryan usai laga Australia vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 (c) AP Photo/Mark Baker

Setelah satu pertandingan, Patrick Kluivert sewajarnya sudah bisa menemukan apa yang salah, termasuk pemilihan pemain. Ada beberapa pemain yang sebaiknya memulai laga dari bangku cadangan.

Sejumlah pemain seperti Nathan Tjoe-A-On dan Rafael Struick bisa dipertimbangkan untuk diparkir lebih dulu. Eliano Reijnders dan Rizky Ridho bermain cukup efektif dan lugas, sehingga Patrick Kluivert bisa mempertimbangkan keduanya.

Di posisi penjaga gawang, tidak ada yang meragukan kualitas Marteen Paes. Akan tetapi, tiada salahnya juga memberikan kesempatan kepada Emil Audero. Ingat, pengalaman kiper Palermo di Liga Italia sangat 'mewah', sehingga ia dipercaya bisa mengatasi tekanan pada pertandingan melawan Bahrain.

Disadur dari: Bola.com/Gregah Nurikhsani
Published: 22/03/2025