Asisten Pelatih Shin Tae-yong Keluhkan Perlakuan PSSI, Ini Kata Menpora

Asisten Pelatih Shin Tae-yong Keluhkan Perlakuan PSSI, Ini Kata Menpora
Menpora RI, Zainudin Amali (c) Kemenpora

Bola.net - Keluh kesah pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae-hong kepada PSSI ditanggapi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali. Pria berusia 58 tahun ini tak percaya dengan apa yang diutarakan oleh asisten pelatih Shin Tae-yong itu.

Sebelumnya lewat akun Instagramnya, @rogerio2026a, Lee Jae-hong mengklaim tidak diservis PSSI dengan benar. Ia juga mengatakan jika federasi sepak bola di Tanah Air itu belum menghubungi pihaknya terkait program selanjutnya, termasuk pemusatan latihan (TC).

"Kalau tim pelatih itu kan ada pelatih kepalanya, coach Shin Tae-yong. Dia pelatih kepalanya. Komunikasi dia setahu saya tidak ada masalah," ujar Menpora, saat konferensi pers virtual, Selasa (2/1/2021).

"Bahkan pembuatan road map Timnas Indonesia itu dirancang oleh Shin Tae-yong bersama Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri dan teman-teman dari PSSI."

"Jadi menurut saya, tidak ada masalah soal komunikasi. Yang penting kan ada pelatih kepalanya, coach Shin Tae-yong. Jadi aman, tidak ada masalah," tambahnya.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Unek-unek Lee Jae-hong

Lee Jae-hong menumpahkan keluh kesahnya pada 30 Januari 2021 terkait situasi tim kepelatihan Timnas Indonesia usai pulang dari Spanyol. Ia juga mempertanyakan keputusan PSSI yang belum mengembalikkan pihaknya ke apartemen.

"Kami berada di Indonesia dan juga datang ke Indonesia pada Januari 2020. Pelatih kepala kami, Shin Tae-yong, adalah pelatih berlevel tinggi di Korea Selatan dan Asia. Prestasinya bagus. Kalian dapat mengeceknya melalui internet turutama Google," tutur Lee Jae-hong.

"Kami di sini untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Mereka, PSSI, memberitahu dan menginginkan kami melakukan itu. Kami ingin menggelar pemusatan latihan untuk mengembangkan tim. Menurut saya, pemain siap untuk menjalani intensitas latihan yang tinggi."

"Tapi, sangat sulit untuk menggelar pemusatan latihan. Dan kami juga tidak tahu kapan kompetisi dan pemusatan latihan dimulai. Tidak ada keputusan untuk jadwalnya dan tidak ada komunikasi. Bagaimana pun, kami ingin memajukan sepak bola Indonesia. Indonesia harus mencari cara. Fokus terhadap pengembangan sepak bola. Kami juga menyukai sepak bola."

"Sistem adalah yang terpenting. Kami ingin bekerja! Karena kami melihat ada visi besar dalam sepak bola Indonesia. Kami juga ingin kembali ke tempat tinggal kami di Indonesia, tidak di hotel lagi," imbuh Lee Jae-hong.

(Bola.net/Fitri Apriani)