Aji Santoso Tidak Ingin Kecolongan Lawan Malaysia

Aji Santoso Tidak Ingin Kecolongan Lawan Malaysia
Pelatih timnas U-23, Aji Santoso (c) Eggi Paksha
Bola.net - Tim nasional Indonesia terus menjalani training centre (TC)/pemusatan latihan di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (28/2).

Nantinya, skuad asuhan Aji Santoso tersebut akan menjalani laga uji coba lawan Timnas U-23 Malaysia, di Yogyakarta, pada 5 Maret 2014. Hal tersebut, sebagai persiapan jelang tampil di ajang Asian Games, Korea Selatan, September-Oktober 2014.

Diterangkan Aji, dalam TC tersebut para pemainnya digembleng untuk memperkuat lini pertahanan. Pasalnya, pihaknya menegaskan tidak ingin kecolongan saat meladeni Harimau Malaya- julukan Malaysia.

"Para pemain diajarkan untuk menghalau umpan silang, umpan panjang hingga bola sundulan sampai bola rebound. Kami melakukan latihan bertahan dengan lima pemain gelandang," terang Aji Santoso.

"Latihan bertahan seperti ini, tidak hanya difokuskan untuk melawan Malaysia. Melainkan untuk memberikan pemahaman kepada pemain mengenai semua permasalahan yang kemungkinan terjadi di sebuah pertandingan," sambung sosok kelahiran Kepanjen, Malang, Jawa Timur, 6 April 1970 tersebut.

Sementara itu, nilai VO2Max tiga penjaga gawang Timnas Indonesia U-23 masih di bawah standar, 55. Masing-masing penjaga gawang tersebut, yakni Dimas Galih, Aji Saka dan Teguh Amirudin.

Adapun rincian nilai tes VO2Max ketiganya, yakni Dimas Galih sebesar 37,1, Aji Saka sebesar 41,1 dan Teguh Amirudin sebesar 48,7.

Hal tersebut, diketahui usai tim pelatih menggelar tes VO2Max pada Rabu (26/2). Aji menuturkan, sebenarnya terdapat 15 pemain lainnya yang memiliki nilai di bawah standar.

"Kami masih memberikan kesempatan kepada semua pemain untuk memperbaiki diri hingga seleksi tahap kedua. Jika tidak memenuhi target yang diharapkan, kami tidak segan untuk melakukan pencoretan," imbuh mantan pelatih klub Persik Kediri, Persebaya Surabaya, Persisam Putra Samarinda, Persema Malang dan Persebaya Surabaya tersebut.

"Untuk penjaga gawang, sebenarnya ada pengecualian. Untuk ukuran Indonesia nilai VO2Max sebesar 45 hingga 50 itu sudah bagus. Kalau nanti masih belum memenuhi standar, kemungkinan kami bisa mencari penjaga gawang baru," pungkasnya. (esa/dzi)