Adu Prestasi Shin Tae-yong vs Milomir Seslija dan Paul Munster, Siapa Lebih Mentereng?

Adu Prestasi Shin Tae-yong vs Milomir Seslija dan Paul Munster, Siapa Lebih Mentereng?
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (c) PSSI

Bola.net - Beberapa hari lalu, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mendapatkan kritik dari arsitek PSM Makassar, Milomir Seslija dan juru racik Bhayangkara FC, Paul Munster. Mereka mengomentari perihal metode latihan dan pemanggilan pemain ke skuad Garuda.

Milo, sapaan akrab Milomir Seslija sewot karena pemainnya tidak ada yang dipanggil ke pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia di Jakarta yang sudah berlangsung sejak 19 September 2021. Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan metode latihan fisik yang diberikan kepada para punggawa skuad Garuda.

"Apakah pelatih Timnas Indonesia tidak melihat pertandingan di sini? Talenta yang ada sekarang di PSM? Pelatih Timnas Indonesia membawa apa yang dia mau dan menjadikannya seperti pemain Korea Selatan," ujar Milo.

"Seharusnya, Shin beradaptasi dengan semua yang ada di Indonesia. Shin harus melakukan pendekatan yang berbeda. Jangan apa yang dilakukannya di Korea Selatan, dilakukan juga di sini."

"Dalam sepak bola Indonesia, ada banyak hal yang tidak berjalan. Menurut saya, terlalu banyak latihan kebugaran di Timnas Indonesia. Padahal, pemain-pemain Indonesia itu lahir dengan kebugaran yang bagus," tambahnya.

Sementara itu, Paul Munster justru heran dengan keputusan Shin Tae-yong memanggil Evan Dimas Darmono dan Adam Alis Setyano ke TC Timnas Indonesia. Sebab, keduanya sedang dalam proses pemulihan cedera.

"Jadi pemain yang dipanggil itu adalah Evan dan Adam. Yang membuat saya bingung adalah dalam tiga pertandingan terakhir, bisa dibilang mereka berdua bukanlah pemain starting di dalam tim. Dan mereka juga dalam pemulihan. Jadi saya bingung kenapa dua pemain yang dengan kondisi seperti itu masih dipanggil," katanya.

Shin Tae-yong pun menanggapi dengan santai kritik dari Milo dan Paul Munster. Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu telah memberi jawaban lewat akun Instagramnya, @shintaeyong7777.

Bicara soal tiga pelatih ini, menarik untuk dibandingkan bagaimana pencapaian prestasi di antara mereka. Siapa yang punya rekam jejak lebih mentereng? Mari kita simak ulasan prestasi ketiga juru racik ini.

1 dari 6 halaman

Shin Tae-yong

Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Shin Tae-yong merupakan salah satu legenda sepak bola Korea Selatan. Ia sudah mencatat sukses yang besar, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Ketika menjadi pemain, Shin Tae-yong pernah enam kali menjuarai K-League 1. Prestasi itu dicatat saat berkostum Seongnam Ilhwa Chunma. Masing-masing pada musim 1993, 1994, 1995, 2001, 2002, dan 2003.

Setelah pensiun sebagai pemain, Shin Tae-yong beralih profesi menjadi pelatih. Prestasinya juga tidak kalah mentereng.

Pelatih berusia 52 tahun ini berhasil mengantarkan Seongnam Ilhwa Chunma menjadi kampiun Liga Champions Asia (LCA) 2010. Kemudian juga membawa tim tersebut menjuarai Piala FA Korea Selatan pada 2011.

Saat dipercaya menjadi pelatih Timnas Korea Selatan U-23, Shin Tae-yong pernah membawa skuadnya sampai perempat final Olimpiade Rio 2016. Prestasi itu membawanya menjadi asisten pelatih timnas senior, membantu Uli Stielike.

Di tengah perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2018, Uli Stielike diberhentikan dan Shin Tae-yong naik jabatan sebagai pelatih utama. Prestasi langsung diperlihatkan dengan meloloskan Korea Selatan ke Piala Dunia 2018.

Pencapaian yang fenomenal di Piala Dunia 2018 ketika itu adalah mengalahkan juara bertahan Jerman. Dalam babak penyisihan grup, Korea Selatan menang 2-0.

2 dari 6 halaman

Daftar Prestasi Shin Tae-yong

Daftar Prestasi Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (c) PSSI

Pemain:

  1. Juara Korean President's Cup: 1991 (Yeungnam University)
  2. Juara K League 1 1993, 1994, 1995, 2001, 2002, dan 2003 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  3. Juara Korean FA Cup 1999 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  4. Juara Korean League Cup 1992, 2002, dan 2004 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  5. Juara Korean Super Cup 2002 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  6. Juara Asian Club Championship 1995 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  7. Juara Asian Super Cup 1996 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  8. Juara A3 Champions Cup 2004 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  9. Pemain Muda Terbaik K League 1 1992 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  10. Starting XI Terbaik K League 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002, dan 2003 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  11. Pemain Terbaik K League 1 1995 dan 2001 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  12. Pencetak Gol Terbanyak K League 1 1996 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  13. 11 Legenda Terbaik K League 2013.

Pelatih:

  1. Korean FA Cup 2011 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  2. AFC Champions League (LCA) 2010 (Seongnam Ilhwa Chunma)
  3. Runner-up AFC U-23 Championship 2016 (Korea Selatan U-23)
  4. Juara Piala EAFF E-1 (Piala Asia Timur) 2017 (Korea Selatan)
  5. Fase Grup Piala Dunia 2018 di Rusia (Korea Selatan).
3 dari 6 halaman

Milomir Seslija

Milomir Seslija

Milomir Seslija (c) Bola.com/YoppyRenato

Pelatih berusia 57 tahun ini memiliki riwayat karier di dunia kepelatihan yang panjang. Ia pertama kali menjadi juru racik tim pada 2001 dengan menangani Solunac Rastina.

Milo merupakan pelatih asal Bosnia-Herzegovina. Pengalamannya yang panjang di kepelatihan membawanya ke Indonesia pada 2011.

Tim pertama yang dilatihnya di Indonesia adalah Arema FC. Setelah itu, ia hijrah ke Persiba Balikpapan (2017), lalu kembali lagi ke Arema FC (2018), kemudian pindah ke Madura United (2019), dan sekarang di PSM.

Selain Indonesia, perjalanan kariernya juga sempat ke Malaysia melatih Sabah FA (2013-2014). Dulu waktu jadi pemain, Milo tercatat pernah bermain di Kuala Lumpur FA (1992-1993), Sabah FA (1993-1998), dan sempat pula ke Liga Singapura memperkuat Sembawang Rangers (1998-2000).

Sebagai pelatih, prestasi Milo tidak terlalu mentereng. Tercatat ia hanya pernah membawa Velez Mostar menjadi kampiun First League of FBiH pada 2005/2006. Kemudian mengantarkan Arema FC meraih trofi juara Piala Presiden 2019.

4 dari 6 halaman

Daftar Prestasi Milomir Seslija

Daftar Prestasi Milomir Seslija

BRI Liga 1: Pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Pemain:

  1. Juara Liga Perdana 1996 (Sabah FA)
  2. Juara Malaysia FA Cup 1996 (Sabah FA).

Pelatih:

  1. Juara First League of FBiH 2005/2006 (Velez Mostar)
  2. Juara Piala Presiden 2019 (Arema FC).
5 dari 6 halaman

Paul Munster

Paul Munster

BRI Liga 1: Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Usianya masih sangat muda untuk ukuran profesi pelatih tim profesional kasta tertinggi. Pada tahun ini, Paul Munster baru berumur 39 tahun.

Paul Munster lahir di Belfast, Irlandia Utara, pada 9 Februari 1982. Saat menjadi pemain sepak bola, posisi bermainnya adalah striker.

Namun, kariernya sebagai pemain terbilang singkat. Mulai 2004 bermain untuk London City, Paul Munster pensiun pada 2011 dengan klub terakhirnya adalah Anker Wismar, tim amatir di Jerman.

Setelah itu, Paul Munster menekuni dunia kepelatihan. Klub pertama yang ditanganinya adalah Assyriska BK Swedia pada 2012.

Ia juga pernah menjadi Direktur Teknik (Dirtek) di klub India, Minerva Punjab FC pada 2018. Hanya bertahan setahun, Paul Munster kemudian dapat pekerjaan sebagai pelatih Timnas Vanuatu.

Pada 2019, Timnas Vanuatu sempat beruji coba melawan Timnas Indonesia di Senayan. Momen itu menjadi perkenalannya dengan Indonesia.

Hubungan baik dengan Simon McMenemy, mantan pelatih Timnas Indonesia membawa Paul Munster dapat tawaran sebagai juru taktik Bhayangkara FC. Hingga sekarang, ia masih di tim milik kepolisian tersebut.

Belum ada prestasi menonjol yang didapat Paul Munster selama menjadi pelatih. Jadi, sudah tentu tidak ada prestasi yang bisa dibandingkan dengan Shin Tae-yong.