9 Pemain Timnas Indonesia U-20 Ikuti Pendidikan Kepolisian, Siapa Saja Mereka?

9 Pemain Timnas Indonesia U-20 Ikuti Pendidikan Kepolisian, Siapa Saja Mereka?
Pemain Timnas Indonesia Senior dan U-20 melakukan pemanasan saat latihan terbuka di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (20/03/2023) (c) Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Sebanyak sembilan pemain Timnas Indonesia U-20 resmi mengikuti pendidikan kepolisian. Mereka pun harus meninggalkan klub masing-masing untuk sementara waktu.

Sembilan pemain Timnas Indonesia U-20 yang menjadi polisi adalah Muhammad Ferarri, Kakang Rudianto, Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Ananda Raehan, Dimas Juliono, Rabbani Tasnim, Daffa Fasya, dan Muhammad Faiz Maulana.

Ferarri berasal dari Persija Jakarta, Kakang membela Persib Bandung, Ginanjar dari Arema FC, Frengky Missa dari Persikabo 1973, Ananda Raehan dari PSM Makassar, Dimas Juliono dan Faiz Maulana dari Bhayangkara FC, Rabbani Tasnim dari RANS Nusantara FC, dan Daffa Fasya dari Borneo FC Samarinda.

Sebelumnya, beredar foto di media sosial ketika Ferarri, Kakang, Ginanjar, dan Frengky berada di Polda Metro Jaya. Keempat pemain Timnas Indonesia U-20 itu menggunduli kepala yang telah menjadi tradisi saat masuk kepolisian.

1 dari 3 halaman

Penjelasan Ketua BTN

Penjelasan Ketua BTN

AKBP Sumardji (c) Fitri Apriani

"Ada sembilan pemain yang memutuskan menjadi polisi," ujar Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.

"Tujuh pemain dari Timnas Indonesia U-20 dan dua dari timnas U-22," ungkap pria yang juga sebagai COO Bhayangkara FC tersebut.

Dari sembilan pemain itu, Ferarri dan Ananda Raehan dipromosikan ke timnas U-22 tatkala meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja.

"Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri," ucap Sumardji.

2 dari 3 halaman

Memakan Waktu 5-7 Bulan

Memakan Waktu 5-7 Bulan

Kapten Timnas Indonesia U-20, Muhammad Ferarri, pada laga uji coba lawan Selandia Baru (c) Ikhwan Yanuar

Pendidikan polisi umumnya memakan waktu berbulan-bulan. Pendidikan tamtama berlangsung lima bulan, sementara bintara tujuh bulan.

Sebelumnya, Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, menjelaskan status Ferarri yang lebih memilih menjadi polisi ketimbang bermain di BRI Liga 1 2023/2024.

"Anda harus melihat bahwa Ferarri tidak ada di sini karena dia sedang, saya tidak tahu, akademi kepolisian di suatu tempat," ungkap Thomas Doll.

3 dari 3 halaman

Ungkapan Thomas Doll

Ungkapan Thomas Doll

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

"Itu adalah keputusan darinya. Jadi, kami mengatakan kepadanya lebih baik tidak pergi. Itu sebabnya dia tidak bersama kami ketika melawan Persita," tutur Thomas Doll.

"Saya tidak tahu, pendidikan polisi atau semacamnya. Situasinya seperti ini. Jadi, ketika dia memutuskan pendidikan polisi lebih penting dari Persija, itu pilihannya."

"Ya, dia adalah pemain Persija. Tapi dia akan memiliki beberapa konsekuensi," terang pelatih berusia 57 tahun tersebut.

Disadur dari: Bola.com (Muhammad Adi Yaksa, Benediktus GP) 25 Juli 2023