5 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Qatar: Kesembronoan + VAR = Amsyong!

5 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Qatar: Kesembronoan + VAR = Amsyong!
Marselino Ferdinan mencoba merebut bola dari kaki Saifeldeen Fadlalla di laga Qatar U-23 vs Indonesia U-23, Senin (16/4/2024) (c) Dok. PSSI

Bola.net - Timnas Indonesia U-23 mendapatkan start yang kurang bagus di Piala Asia U-23 2024. Skuat Garuda harus menelan kekalahan di pertandingan pertama.

Tergabung dengan grup A, Timnas Indonesia U-23 mengawali turnamen elit ini dengan laga yang sulit. Garuda Nusantara harus berhadapan dengan tuan rumah, Qatar.

Di laga ini, anak asuh Shin Tae-yong harus menelan pil pahit. Karena di laga ini, mereka kalah dengan skor 2-0.

Dari kekalahan ini ada beberapa pelajaran bisa dipetik. Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.

1 dari 6 halaman

Demam Panggung di Babak Pertama?

Demam Panggung di Babak Pertama?

Witan Sulaeman mencoba merekrut bola dari kaki Abdullah Al-Yazidi di laga Qatar U-23 vs Indonesia U-23, Senin (16/4/2024) (c) Dok. PSSI

Pelajaran pertama dari kekalahan ini adalah timnas Indonesia terlihat demam panggung terutama di babak pertama.

Anak asuh Shin Tae-yong itu sulit keluar dari tekanan. Umpan-umpan yang dibuat juga sering tidak mengenai sasaran.

Alhasil di babak pertama penampilan Indonesia cukup jelek dan minim memberikan ancaman kepada gawang Qatar.

2 dari 6 halaman

Sembrono Membawa Petaka

Sembrono Membawa Petaka

Ramadhan Sananta merayakan golnya ke gawang Timnas Indonesia, Selasa (26/3/2024) (c) Dok. PSSI

Satu hal yang jadi pelajaran mahal bagi Indonesia adalah kesembronoan harus diminimalisir. Karena itu membawa petaka bagi Indonesia.

Kesembronoan pertama di laga ini dibuat oleh Rizky Ridho. Sang kapten terlihat memberi sikutan kepada penyerang Qatar sehingga Qatar mendapatkan penalti dan berbuah gol pertama di laga itu.

Kesembronoan kedua dibuat oleh pemain pengganti, Ramadhan Sananta. Sang striker membuat pelanggaran yang tidak perlu sehingga berbuah sang striker mendapatkan kartu merah.

3 dari 6 halaman

Wasit dan VAR Jadi Momok

Wasit dan VAR Jadi Momok

Wasit Nestor Pitana berkonsultasi dengan VAR (c) AP

Di pertandingan ini, wasit dan VAR benar-benar menjadi momok bagi Indonesia. Ada beberapa keputusan yang membuat Skuat Garuda dirugikan.

Keputusan VAR pertama yang merugikan Indonesia adalah insiden penalti di akhir babak pertama. Awalnya insiden itu tidak dinyatakan penalti, namun VAR meminta wasit untuk Nasrullo Kabirov untuk memeriksa layar dan memberikan penalti kepada Qatar atas insiden itu.

Kerugian kedua yang diberikan wasit kepada Indonesia di laga ini adalah kartu merah Ivar Jenner di awal babak kedua. Dalam tayangan ulang, Jenner tidak melakukan kontak dengan pemain Qatar karena ia langsung melompat, namun wasit tetap memberikan kartu kuning kedua. Dalam insiden ini, wasit sama sekali tidak mengecheck VAR.

Kerugian ketiga Indonesia dari VAR adalah kartu merah Ramadhan Sananta. Awalnya wasit memberikan kartu kuning pada striker Timnas Indonesia itu, namun setelah meriksa tayangan ulang di VAR, wasit memberikan kartu merah, meski memang pelanggaran Sananta ini layak mendapatkan kartu merah karena ia terlihat menginjak kaki lawan.

4 dari 6 halaman

Lebih Bagus Usai Kartu Merah

Lebih Bagus Usai Kartu Merah

Aksi Marselino Ferdinan di laga Timnas Qatar U-23 vs Timnas Indonesia U-23, Senin (16/4/2024) (c) Dok. PSSI

Bermain 10 pemain sejak awal babak kedua, banyak yang mengira Timnas Indonesia bakal parkir bus. Namun ternyata skuat Garuda malah tampil menyerang.

Aliran bola Indonesia justru lebih bagus sat bermain dengan 10 pemain ketimbang 11 pemain. Skuat Garuda bahkan memaksa Qatar bertahan di area pertahanan mereka, di mana Qatar justru mengancam menggunakan serangan balik.

Skuat Garuda juga membuat lebih banyak percobaan tembakan di babak kedua, ketimbang di babak pertama.

5 dari 6 halaman

Wajib Menang di Laga Kedua

Wajib Menang di Laga Kedua

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Kekalahan atas Qatar ini membuat Timnas Indonesia wajib menang di pertandingan kedua nanti.

Jika Timnas Indonesia sampai kalah, maka buyar sudah kesempatan skuat Garuda untuk lolos ke perempat final. Jadi skuat Garuda harus kerja keras, karena di babak kedua nanti Indonesia akan berhadapan dengan Australia.

Kondisi Indonesia juga semakin tidak ideal dengan kartu merah Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta. Jadi Shin Tae-yong benar-benar harus memutar otak agar bisa menang di laga ini.