5 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Korea Selatan: Bertahan Solid Saja Tidak Cukup untuk Menang, Garuda!

5 Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Korea Selatan: Bertahan Solid Saja Tidak Cukup untuk Menang, Garuda!
Skuat Timnas Indonesia U-17 saat menghadapi Korea Selatan U-17 (c) Bola.net/Abdul Aziz

Bola.net - Timnas Indonesia U-17 memetik kekalahan di laga uji coba hari ini, Rabu (30/8/2023). Garuda Nusantara harus mengakui keunggulan Timnas Korea Selatan U-17 di laga ini.

Laga uji coba ini digelar sebagai persiapan Indonesia untuk Piala Dunia U-17. Bima Sakti ingin terus memantau perkembangan timnya jelang turnamen akbar tersebut.

Menghadapi Korea Selatan, Garuda Nusantara sebenarnya tampil cukup solid. Namun sayang Baek Gaon mampu memboobl gawang Indonesia di babak kedua sehingga Indonesia kalah dengan skor 1-0 di akhir laga.

Dari kekalahan ini ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik oleh Arkhan Kaka dkk. Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.

1 dari 5 halaman

Lini Pertahanan Solid

Lini Pertahanan Solid

Kapten Timnas Indonesia U-17, Iqbal Gwijangge (c) Bola.net/Abdul Aziz

Pelajaran pertama dari pertandingan ini adalah kita harus memberikan apresiasi kepada lini pertahanan timnas Indonesia U-17. Karena sepanjang laga pertahanan Indonesia cukup solid.

Dipimpin sang kapten, Iqbal Gwijangge, pertahanan Indonesia tergolong cukup rapat. Bahkan di babak pertama Korea Selatan benar-benar kesulitan untuk menembus pertahanan Indonesia.

Memang di babak kedua konsentrasi para lini pertahanan Indonesia menurun dan mengakibatkan gawang Indonesia kebobolan dan Indonesia mendapatkan hukuman penalti. Namun secara garis besar pertahanan Indonesia layak dapat apresiasi.

2 dari 5 halaman

Perubahan Taktik Bima Sakti Cukup Jitu

Perubahan Taktik Bima Sakti Cukup Jitu

Bima Sakti ketika memimpin sesi latihan Timnas Indonesia pada persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023 (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Satu hal lagi yang perlu diapresiasi dari permainan Timnas Indonesia U-17 di laga ini adalah perubahan taktik Bima Sakti di babak kedua.

Di babak pertama, Indonesia benar-benar didominasi oleh Korea. Garuda Asia sulit untuk mengembangkan permainan mereka dan dipaksa bertahan dengan rapat.

Namun di babak kedua, Indonesia mulai menebar ancaman ke gawang Korea Selatan. Bahkan ancaman-ancaman itu berlangsung hingga akhir pertandingan dan setelah kebobolan, jadi perubahan taktik dari Bima Sakti ini layak diapresiasi.

3 dari 5 halaman

Buang-buang Peluang Lagi

Buang-buang Peluang Lagi

Laga uji coba Timnas Indonesia U-17 vs Timnas Korea Selatatan U-17, Rabu (20/8/2023) (c) Bola.net/Abdul Aziz

Di babak kedua permainan Indonesia memang lebih baik daripada babak pertama. Namun harus diakui bahwa penyakit lama Garuda Nusantara kembali kumat.

Ya, Indonesia di babak kedua ini sebenarnya membuat sejumlah peluang. Namun penyelesaian akhirnya sangat buruk.

Peluang terbaik Indonesia di laga ini hanya lahir dari tembakan keras Zidan dari luar kotak penalti yang mengenai samping gawang. Selebihnya peluang-peluang yang tercipta sama sekali tidak membuat Korea Selatan terganggu.

4 dari 5 halaman

Fisik Masih Perlu Ditempa

Fisik Masih Perlu Ditempa

Laga uji coba Timnas Indonesia U-17 vs Timnas Korea Selatatan U-17, Rabu (20/8/2023) (c) Bola.net/Abdul Aziz

Aspek lain yang perlu dibenahi oleh Bima Sakti jelang Piala Dunia U-17 nanti adalah ketangguhan fisik para pemain Indonesia.

Di laga ini, timnas Indonesia U-17 sering terlibat duel fisik dengan pemain Korea Selatan. Kebanyakan duel itu dimenangkan oleh Korea Selatan.

Kekuatan fisik ini akan sangat krusial di Piala Dunia U-17, karena Indonesia akan berhadapan dengan tim-tim dari Eropa, Afrika dan Amerika yang memiliki fisik yang lebih kuat. Jadi jika ketahanan fisik ini tidak dikebut, maka sulit bagi Indonesia bersaing di Piala Dunia U-17 nanti.

5 dari 5 halaman

Chemistry Masih Kurang

Chemistry Masih Kurang

Duel uji coba antara Timnas Indonesia U-17 lawan Korea Selatan U-17 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (30/08/2023) malam WIB. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Jika melihat penampilan skuat Garuda Asia di laga ini, satu hal yang bisa kami lihat adalah chemistry antar pemain masih kurang.

Ini terlihat dari bagaimana sering terjadi kesalahpahaman dalam mengumpan. Sehingga permainan Indonesia sulit berkembang, dan ketika mereka bisa menyerang Korea Selatan, koordinasi yang kurang apik membuat peluang-peluang bagus terbuang sia-sia.

Bima Sakti masih punya waktu sekitar dua bulan sebelum Piala Dunia U-17, dan setelah ini timnas Indonesia U-17 akan menjalani TC di Jerman. Jadi kesempatan ini harus dimaksimalkan Bima Sakti