3 Pemain Top yang Diabaikan Simon McMenemy di Timnas Indonesia

3 Pemain Top yang Diabaikan Simon McMenemy di Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Simon Mcmenemy. (c) Fitri Apriani

Bola.net - Tidak mudah bagi Simon McMenemy memilih pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia. Arsitek berusia 41 tahun itu harus mempertimbangkan banyak hal termasuk performa dan pengalaman.

Performa adalah penilaian mutlak terhadap pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia. Pengalaman juga penting. Namun, pemanggilan Irfan Bachdim menjadi pertanyaan besar.

Pengalamannya memang segudang, namun, kontribusinya bagi Bali United tergolong kecil.

Sebagai seorang penyerang, Bachdim baru membukukan satu gol dari 12 penampilan. Untungnya, pemain berusia 31 tahun itu punya segudang pengalaman bermain di Belanda, Jepang, dan Thailand.

McMenemy total memanggil 25 pemain untuk matchday ketiga dan keempat putaran kedua Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Masing-masing menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Al Maktoum, Dubai, pada 10 Oktober 2019 dan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, lima hari kemudian.

McMenemy merombak besar-besaran dengan menepikan 11 pemain yang dipanggil ketika kalah 2-3 dari Malaysia dan 0-3 dari Thailand, dengan memboyong 12 wajah berbeda.

Berikut tiga pemain yang dilewatkan McMenemy ke Timnas Indonesia untuk pertandingan kontra UEA dan Vietnam seperti dilansir Bola.com.

1 dari 3 halaman

Ilija Spasojevic (Bali United)

Ilija Spasojevic (Bali United)

Ilija Spasojevic (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Ilija Spasojevic tengah on fire. Teraktual, ia menyumbang satu dari dua gol berbalas satu saat Bali United memukul Kalteng Putra 2-1.

Spaso, karibnya dipanggil, telah mengumpulkan sepuluh gol dari 20 penamlilannya bersama Bali United. Penyerang naturalisasi Montenegro itu merupakan pemain penting Timnas Indonesia pada era Luis Mill Aspas periode 2017-2018.

Namun, Spaso belum mendapatkan tempat di rezim McMenemy. Ia hanya dipanggil ketika Timnas Indonesia mengalahkan Myanmar 3-1 pada uji coba, Maret lalu.

Saat Timnas Indonesia bertanding pada FIFA Matchday Juni lalu dan dua laga Grup G, September 2019, nama Spaso terpinggirkan.

2 dari 3 halaman

Titus Bonai (Persipura Jayapura)

Titus Bonai (Persipura Jayapura)

Titus Bonai kini menjadi tulang punggung Persipura Jayapura. (c) Bola.com/Aditya Wany

Sama seperti Spaso, Titus Bonai sedang naik daun. Ia kini menjelma sebagai penyerang haus gol bersama Persipura Jayapura di Shopee Liga 1 2019.

Tibo, panggilannya, sudah mengumpulkan 11 gol dari 17 laga. Ia menjadi pemain lokal tersubur kedua di bawah Alberto Goncalves, yang membukukan satu gol lebih banyak.

Hampir empat tahun sudah Tibo tak merasakan sensasi seragam Timnas Indonesia. Saat tengah subur pun, ia tak mendapatkan kesempatan untuk comeback.

3 dari 3 halaman

Rizky Pora (Barito Putera)

Rizky Pora (Barito Putera)

Rizki Pora dan rekan di tim Barito Putera akan menjalani uji coba melawan Martapura FC dalam Derby Banua. (c) Bola.com/Istimewa

Ditepikannya Rizky Pora dari Timnas Indonesia ditengarai sebagai hukuman untuk pemain yang emosional. Pemain Barito Putera itu sempat dipanggil untuk melawan Malaysia dan Thailand, namun dicoret karena perilaku buruknya.

Rizky Pora sempat memukul gelandang PSM Makassar, pada 14 Agustus lalu. Gara-gara itu, posisinya digantikan oleh Febri Hariyadi.

McMenemy pernah menerapkan peraturan yang sama kepada gelandang Persija Jakarta, Novri Setiawan. Ia ditinggalkan McMenemy karena menerima kartu merah sewaktu melawan Persib Bandung pada 7 Juli 2019.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Muhammad Adiyaksa/Editor Wiwig Prayugi
Published: 3 Oktober 2019