3 Kendala yang Dihadapi Timnas Indonesia Jelang Laga Melawan Kuwait

3 Kendala yang Dihadapi Timnas Indonesia Jelang Laga Melawan Kuwait
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (c) Bola.com/Erwin Snaz

Bola.net - Timnas Indonesia akan memainkan laga pertamanya di Grup A babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu 8 Juni 2022. Lawan pertamanya adalah Kuwait. Pertandingan ini akan dijadwalkan kick-off jam 23:15 WIB.

Timnas Indonesia tentu ingin lolos ke putaran utama. Laga kontra Kuwait di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City akan menjadi ujian pertama.

Ada setidaknya tiga kendala yang dihadapi skuad asuhan Shin Tae-yong jelang laga ini. Disadur dari Bola.com, berikut ulasannya.

1 dari 3 halaman

Harus Tampil Tanpa Beberapa Pilar

Harus Tampil Tanpa Beberapa Pilar

Pemain Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri (c) Bola.net/Ikhwan Yanuar

Kekuatan Indonesia di pertandingan ini juga tak dalam kondisi optimal. Beberapa pemain pilar seperti Evan Dimas dan Egy Maulana Vikri tak disertakan ke Kuwait lantaran masih mengalami cedera.

Padahal keduanya bisa dikatakan sebagai nyawa permainan Indonesia di laga-laga sebelumnya. Tanpa dua pemain kreatif ini, permainan mereka terlihat monoton seperti saat menghadapi Bangladesh.

Bermain bertahan mungkin bakal jadi opsi realistis bagi Indonesia. Kecepatan para pemain bisa dimaksimalkan untuk melubangi pertahanan Kuwait dalam situasi serangan balik.

2 dari 3 halaman

Pemain Naturalisasi Urung Tampil

Pemain Naturalisasi Urung Tampil

Timnas Indonesia - Sandy Walsh dan Jordi Amat (c) Bola.com/Adreanus Titus

Rencana besar lainnya yang gagal adalah kegagalan menyelesaikan proses naturalisasi pemain tepat waktu. Padahal, Jordi Amat dan Sandy Walsh sudah ikut dalam pemusatan latihan di Bandung, Jawa Barat.

Kedua pemain keturunan ini sejatinya diproyeksikan untuk tampil di kualifikasi Piala Asia 2023. Tetapi beberapa dokumen yang terlambat diberikan membuat proses naturalisasi membutuhkan waktu lebih.

Keduanya pun urung didaftarkan untuk tiga pertandingan yang dimainkan di Kuwait. Shin Tae-yong kembali harus memutar otak untuk menyelamatkan martabat Indonesia di pentas internasional.

3 dari 3 halaman

Cuaca Panas

Cuaca Panas

Timnas Indonesia (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masuk dalam kawasan tropis. Cuaca yang menyengat sudah barang yang umum dirasakan di Tanah Air.

Bermain di cuaca panas sebetulnya lazim dilakukan para penggawa Indonesia. Tetapi di Kuwait, mereka harus menghadapi suhu yang lebih ekstrem.

Di kala siang, Marc Klok dkk harus membiasakan diri dengan suhu hingga 47 derajat. Saat pertandingan dimainkan nanti malam, prakiraan cuaca juga masih menunjukkan angka 37 derajat celcius dengan kelembapan 32% dan kecepatan angin setara 12 km/jam.

Disadur dari: Bola.com/Wahyu Pratama/Yus Mei Sawitri, 8 Juni 2022