3 Bek Tengah Timnas Indonesia Kurang Padu, Ada Kendala Apa Kah?

3 Bek Tengah Timnas Indonesia Kurang Padu, Ada Kendala Apa Kah?
Jay Idzes menanduk bola di laga Australia vs Timnas Indonesia di Sydney Football Stadium, Kamis (20/03/2025). (c) AP Photo/Mark Baker

Bola.net - Selain masalah dalam transisi dan kalah duel di lini tengah, salah satu kekurangan Timnas Indonesia saat menghadapi Australia kemarin ada di lini belakang. Kombinasi tiga bek tengah timnas tampak tidak padu.

Indonesia berjumpa Australia pada hari Kamis (20/3) petang WIB pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bermain di Stadion Sidney, Indonesia menelan kekalahan dengan skor 1-5 dari Australia.

Kalah dan kebobolan lima gol jadi catatan minor bagi Indonesia. Lini belakang tidak berada dalam performa terbaik. Bahkan, dua dari lima gol Australia tercipta dari situasi sepak sudut.

Banyak pemain Indonesia yang tampil di bawah standar terbaiknya, termasuk kombinasi tiga bek tengah di pertandingan tersebut.

1 dari 3 halaman

Duet Tiga Bek Tengah yang Kesulitan

Di pertandingan kemarin, Patrick Kluivert menurunkan formasi 3-4-1-2 yang sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi Timnas Indonesia. Di era sebelumnya, formasi yang sama juga sering digunakan.

Namun, kali ini kombinasi tiga bek tengah yang dimainkan cukup unik. Ada trio Jay Idzes-Calvin Verdonk-Mees Hilgers yang turun bersama di lini belakang.

Ketiganya pemain bagus, tapi faktanya mereka tidak banyak bermain bersama di posisi tersebut. Khususnya Verdonk yang biasanya turun sebagai wing-back kiri.

Kluivert tidak memainkan Rizki Ridho atau Jordi Amat yang di atas kertas lebih sering bermain bersama dalam formasi tiga bek.

2 dari 3 halaman

Koordinasi Buruk, Semua Underperform

Koordinasi Buruk, Semua Underperform

Rizky Ridho dan Matthew Ryan usai laga Australia vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 (c) AP Photo/Mark Baker

Alhasil, harus diakui bahwa penampilan tiga bek tengah Indonesia di pertandingan kemarin kurang memuaskan. Kombinasi antarpemain buruk, sering terjadi kesalahan komunikasi.

Pemain yang masuk sebagai pengganti pun tidak bisa memberikan dampak instan. Contohnya ketika Sandy Walsh menggantikan Mees Hilgers, nahasnya Walsh justru harus ditarik keluar lagi karena cedera.

Jay Idzes yang biasanya tampil tenang dan bisa mengomando lini belakang, kemarin tampak kesulitan mengatur posisi di lapangan. Calvin Verdonk juga menghilang, tidak banyak terlihat.

3 dari 3 halaman

Evaluasi untuk Lawan Bahrain

Di sisi lain, harus diakui juga bahwa pertandingan kemarin adalah laga debut untuk Patrick Kluivert. Praktis Kluivert hanya punya waktu dua hari untuk meracik taktik dan membentuk tim.

Karena itu, diharapkan laga melawan Bahrain mendatang timnas bisa tampil jauh lebih baik. Koordinasi antarpemain harus ditingkatkan, kombinasi bek tengah yang dipilih juga diharapkan lebih padu di lapangan.