
Bola.net - Barcelona sedang dalam wujud yang amat mengerikan. Tiga laga terakhir, klub asal Catalan selalu menang dan mencetak empat gol ke gawang lawan. Performa yang sangat bagus.
Barcelona menang 4-0 atas Athletic Bilbao akhir pekan lalu, pada pekan ke-25 La Liga. Ini adalah hasil yang apik. Sebab, pada akhir Januari 2022 lalu, Barcelona kalah dengan skor 3-2 dari Bilbao.
Kehadiran Xavi membawa perubahan besar bagi Barcelona. Atletico Madrid dilibas dengan skor 4-2 dan empat besar kini dalam genggaman. Napoli ditundukkan untuk mendapat satu tempat di 16 Besar Liga Europa.
Advertisement
Xavi bukan hanya memberikan hasil bagus untuk Barcelona. Tapi, juga membawa banyak perubahan dari sisi taktik, mental dan aura positif dalam tim. Lantas, apa yang dilakukan Xavi hingga membuat Barcelona menjadi tim yang mengerikan? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Kembalinya Identitas
Xavi bukan sosok baru di Barcelona. Dia legenda dan besar dengan klub kultur klub. Xavi tahu betul apa yang dibutuhkan dan diinginkan Barcelona. Xavi mengembalikan identitas bermain klub yang hilang pada era Ernesto Valverde dan Ronald Koeman.
Xavi mengembalikan tiki-taka yang telah menjadi identitas klub. Xavi mengembalikan permainan dari kaki ke kaki. Bukan sekadar untuk saling bertukar umpan, tapi mengacaukan struktur pertahanan lawan.
Triangle Pass
Prinsip utama dari 'Xavi Ball' adalah triangle pass. Maksud dari istilah itu adalah kondisi ketika pemain membentuk formasi segitiga ketika saling bertukar umpan. Ini adalah skema agar menang jumlah pemain dibanding lawan.
Biasanya, skema ini terjadi antara dua gelandang dan satu bek sayap. Mereka akan saling bertukar umpan. Lalu, dipindahkan ke sisi lapangan lain atau langsung dipindahkan ke winger.
Sergio Busquets menjadi kunci pada skema ini. Sementara, Pedri atau Frenkie de Jong bergerak dengan fleksibel untuk berada di area kanan atau kiri.
Pressing Tinggi
Ini adalah skenario yang banyak dipakai klub-klub top Eropa. Para penyerang juga mendapat tugas untuk memulai aksi bertahan ketika tidak menguasai bola. Xavi juga menerapkan hal ini.
Xavi ingin mengacaukan build-up serangan lawan. Aubameyang akan melakukan pressing pada pemain lawan yang memegang bola, sementara Traore atau Gavi akan memberi tekanan lebih pada bek lawan.
Sementara, Pedri dan De Jong akan menutup akses bola ke pemain tengah lawan. Situasi ini membuat lawan tak punya banyak pilihan selain melakukan umpan jauh.
Cara Bertahan
Barcelona membagi fase bertahan dalam dua lapis. Pertama, para penyerang dan gelandang. Seperti yang sudah dibahas di atas. Sementara, lapis kedua adalah Sergio Busquets dan empat pemain belakang.
Secara sederhana, Xavi meminta satu bek tengah untuk melakukan man to man marking pada lawan. Sementara, satu bek tengah dan Buquets mendapat peran bebas untuk memastikan kondisi menang jumlah.
Sementara, bek sayap akan menjaga ruang antarlini dan para winger akan turun untuk menjaga kelebran. Barcelona bisa bertahan cukup rapat saat dibutuhkan.
False Winger
Xavi beruntung punya pemain muda yang brilian seperti Gavi. Dia adalah pemain serba bisa. Posisi utama Gavi adalah gelandang serang, tapi dia bisa menjadi winger.
Xavi menyebut peran Gavi adalah 'false winger'. Secara sederhana, 'false winger' adalah winger yang bergerak ke tengah. Jadi, ada ruang yang bisa dimaksimalkan bek sayap. Selain Gavi, Adama Traore juga bisa memainkan peran ini.
Gavi akan membuka ruang bagi Jordi Alba dan Traore membuka ruang untuk Jordi Alba.
Potensi La Masia
Xavi memulai karier dengan mewarisi skuad racikan Ronald Koeman. Belum ada pemain baru. Xavi pun memilih untuk mempromosikan pemain muda dari La Masia. Hasilnya sukses besar.
Selain cukup lama jebolan La Masia hanya jadi pemanis bangku cadangan, kali ini mereka jadi pilar utama. Gavi, Xavi juga memaksimalkan potensi Nico Gonzalez, dan Abde Ezzalzouli.
Bersama para jebolan La Masia, Xavi membawa Barcelona kembali pada identitas klub dan lebih hemat dalam belanja transfer. Selain itu, kelebihan pemain jebolan La Masia adalah sangat kuat secara individu.
Faktor Pemain
Perubahan bukan hanya dibawa Xavi, tapi juga para pemain. Gerard Pique dan kolega menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi. Banyak komentar positif muncul dari mulut para pemain saat berada di depan media.
Awal pekan ini, Barcelona harusnya libur latihan. Setelah menang atas Bilbao, mereka mendapat jatah libur. Tapi, sejumlah pemain senior tetap menjalani latihan secara reguler di bawah arahan tim pelatih.
Alex Pintanel, jurnalis Marca, melaporkan bahwa Gerard Pique, Pedri, Jordi Alba, Frenkie de Jong, Dani Alves dan beberapa pemain lain tetap latihan ketika libur.
Harmoni
Xavi punya pendekatan yang berbeda dengan Ronald Koeman. Jika Koeman banyak 'bertarung' dengan para pemain di hadapan media, Xavi memilih cara yang berbeda. Xavi merangkul pemain yang bermasalah.
Xavi berada di barisan paling depan untuk membela Ousmane Dembele. Saat fans memberi siulan pada Dembele, Xavi memuji Dembele. Akhirnya, Dembele jadi salah satu pemain penting bagi Barca.
Xavi juga menciptakan harmoni lain dengan terus membela pemain di depan publik. Ferran Torres adalah contoh lain yang mendapat pujian dari Xavi.
Datangnya Aubameyang
Secara personal, kedatangan Aubameyang membawa dampak besar bagi Barcelona. Pemain asal Gabon itu mencetak lima gol pada tiga laga terakhir. Dia jadi faktor yang signifikan di lini depan Barcelona.
Aubameyang punya pengalaman yang memang dibutuhkan Barcelona. Dia juga tipikal penyerang yang berbeda dengan Memphis Depay, Lukk de Jong, hingga Torres. Aubameyang menjadi kepingan terakhir yang dibutuhkan Xavi.
Bursa Transfer
Barcelona memang tidak punya cukup banyak uang untuk belanja pemain. Tapi, Barcelona bergerak dengan cukup efektif pada Januari 2022 lalu untuk memenuhi kebutuhan Xavi.
Hanya Ferran Torres yang dibeli dengan mengeluarkan uang. Sementara, Dani Alves dan Aubameyang datang tanpa uang sepeser pun. Di sisi lain, neraca keuangan makin stabil setelah Coutinho dilepas.
Titik Lemah
Di balik segala tanda positif yang dibawa Xavi, Barcelona tentu masih punya titik lemah. Laga melawan Real Madrid menjadi salah satu indikasi titik lemah Barcelona.
Para pemain bertahan Barcelona belum cukup cepat untuk tim yang punya serangan balik kilat seperti Real Madrid. Pique, Alba, dan Alves bisa menjadi titik lemah. Secara taktis, pressing tinggi Barca juga membuat lawan berpotensi menang jumlah saat serangan balik.
Barcelona hanya sekali nirbobol pada enam laga terakhir.
Klasemen La Liga
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Koneksi Kobe-Barcelona, Andres Iniesta Bimbing Pedri Lewat WhatsApp!
- Barcelona Belum Kibarkan Bendera Putih Soal Masa Depan Ousmane Dembele
- Usai Hajar Bilbao, Pedri Puji Para Rekrutan Baru Barcelona
- Bakal Cabut dari Milan, Kessie Kini Makin Dekat ke Barcelona?
- Barcelona 3 Bulan Tak Tersentuh Kekalahan di La Liga
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 28 Februari 2022 21:33
-
Liga Spanyol 28 Februari 2022 20:57
Bakal Cabut dari Milan, Kessie Kini Makin Dekat ke Barcelona?
-
Liga Spanyol 28 Februari 2022 11:26
-
Galeri 28 Februari 2022 10:58
Aubameyang dan Dembele Trengginas, Barcelona Menggila di Kandang
-
Liga Spanyol 28 Februari 2022 10:46
Memphis Depay: Bek-bek Lawan Sekarang Menderita Ketika Bertemu Barcelona
LATEST UPDATE
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:23
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...