Tumpul di Kandang, Penyebab Barcelona Gagal Juarai La Liga

Tumpul di Kandang, Penyebab Barcelona Gagal Juarai La Liga
Ekspresi kekecewaan Jordi Alba, bek Barcelona. (c) AP Photo

Bola.net - Barcelona dipastikan gagal menjuarai La Liga 2020/2021. Peluang Los Blaugrana dipastikan tertutup usai menelan kekalahan kala menjamu Celta Vigo, Minggu (16/05) lalu.

Dalam laga yang dihelat di Camp Nou tersebut, Barca unggul lebih dulu melalui Lionel Messi. Namun, mereka justru harus menelan kekalahan melalui dua gol Santi Mina.

Bagi Barcelona, kekalahan ini merupakan hal ironis. Pasalnya, skuad besutan Ronald Koeman ini digadang-gadang sebagai kandidat terkuat juara La Liga. Salah satu yang menjagokan Barca menjuarai kompetisi musim ini adalah Infogol.

Laman statistik ini sempat menyebut bahwa Barca bakal menikung Atletico Madrid untuk mengangkat trofi juara La Liga musim ini. Namun, kenyataannya, justru Real Madrid yang saat ini masih berpeluang menikung Atletico.

Ada sejumlah catatan di balik kegagalan Barca. Apa saja catatan-catatan tersebut? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 5 halaman

Miliki Nilai xPTS Tertinggi

Bukan tanpa alasan Barcelona sempat dijagokan bakal menjuarai La Liga 2020/2021. Yang paling mencolok, Los Blaugrana memiliki nilai expected points (xPTS) paling tinggi di antara tim-tim peserta La Liga musim ini.

Menurut laman Understat, nilai xPTS Barcelona sendiri 77,80.

Nilai xPTS sendiri merupakan hasil dari simulasi poin yang akan didapatkan sebuah tim dengan memperhitungkan peluang-peluang mereka mencetak gol dan kebobolan.

Namun, dari nilai xPTS sebesar 77,80, Barcelona sejauh ini 'hanya' meraih 76 poin. Ini artinya, Barca termasuk tim yang underperform.

2 dari 5 halaman

Ganas Mencetak Peluang

Salah satu tingginya xPTS Barcelona musim ini tak lepas dari tingginya nilai expected goals (xG) mereka. Understat mencatat bahwa nilai xG mereka mencapai 83,67.

Nilai ini merupakan yang paling tinggi di La Liga musim ini. Tingginya nilai xG Barcelona menunjukkan bahwa mereka merupakan tim yang paling piawai mencetak peluang-peluang berkualitas.

Tak hanya soal mencetak peluang, Barcelona pun apik dalam menuntaskan peluang yang dimiliki. Sejauh ini, mereka mencetak 84 gol. Lebih tingginya catatan gol mereka dibanding nilai xG menunjukkan bahwa para penggawa Barcelona ciamik dalam memanfaatkan kesempatan yang mereka miliki.

3 dari 5 halaman

Tak Istimewa Soal Bertahan

Soal bertahan, Barcelona tak sebagus ketika menyerang. Urusan membiarkan lawan menciptakan peluang, Barcelona memiliki nilai expected goals against (xGA) sebesar 39,48. Dengan nilai ini, mereka berada di peringkat keenam di antara klub-klub La Liga musim ini.

Sementara itu, sejauh ini, gawang Barcelona kebobolan 38 gol. Dengan catatan ini, mereka berada di posisi lima di antara klub-klub kontestan La Liga. Kendati overperform dalam bertahan, sejatinya pernampilan lini belakang Barcelona juga tak istimewa, apalagi jika dibandingkan Atletico Madrid dan Real Madrid, dua saingan mereka dalam perebutan gelar juara La Liga 2020/2021.

4 dari 5 halaman

Tak Tajam di Kandang

Satu lagi faktor yang membuat Barcelona gagal musim ini adalah performa kandang mereka. Penampilan mereka, terutama soal mencetak gol di Camp Nou, tak mengkilap.

Urusan menciptakan peluang kala bermain di kandang, Barcelona jagonya. Mereka memiliki nilai xG sebesar 45,25 kala bermain di kandang. Namun, dari nilai xG tersebut, mereka hanya mampu mencetak 44 gol.

Lebih besarnya nilai xG Barcelona dibandingkan produktivitas gol kandang mereka menunjukkan bahwa performa lini penyerangan Barcelona tak terlalu bagus kala bermain di kandang.

5 dari 5 halaman

Underperform di Kandang

Buruknya penyelesaian akhir para penggawa Barcelona kala bermain di kandang ini berpengaruh terhadap raihan poin mereka.

Secara matematis, dari peluang yang mereka miliki, Barcelona paling tidak meraih 40,83 angka pada 19 laga kandang mereka. Namun, kenyataannya, mereka hanya mampu meraih 38 poin.

Sekilas, selisih poin antara xPTS dan poin aktual Barcelona kala bermain di kandang hanya tipis, 2,83 poin. Namun, dalam persaingan ketat seperti saat ini, satu poin sangat besar artinya dalam menjaga peluang meraih gelar juara.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)